Buku ini tidak hanya menceritakan tentang sejarah para nabi, tetapi juga mengisahkan tentang bagaimana dan mengapa mereka diciptakan, apa manfaat, mukjizat serta keistimewaannya. Memaparkan lebih rinci kearifan para nabi yang bersumber dari para ulama tepercaya yang menjadi keunggulan buku ini. Dikisahkan, seorang ateis mendatangi Imam Ja’far Ash-Shadiq dan bertanya tentang alasan logis mengenai pengutusan para nabi. Sang Imam pun menjawab, “Ketika kita telah sepakat bahwa kita mempunyai Pencipta yang lebih tinggi dari makhluk-Nya dan kita meyakini bahwa kita sama sekali tidak bisa melihat-Nya, menyentuh-Nya atau berkomunikasi dengan-Nya, kita memahami bahwa Sang Pencipta adalah Yang Mahabijaksana. Dia hanya melakukan apa yang bermanfaat bagi makhluk-Nya. Maka perlu untuk mengirim nabi dan rasul yang akan mengomunikasikan hukum-Nya kepada seluruh alam. Mereka akan membimbing manusia dalam urusan yang mendatangkan manfaat dan mencegah manusia dari kebinasaan kekal.” Ali bin Abi Thalib k.w. menggambarkan penciptaan Adam, “Sulit dan keras, lumpur lembut dan licin, manis dan asin dikumpulkan. Mereka diremas dengan air dan bercampur menjadi satu. Dari campuran inilah Allah membuat wajah, tangan, kaki, organ, jaringan, dan sendi. Mereka dikeringkan sampai menjadi kukuh dan kuat. Mereka mengeluarkan suara seperti simbal dan dibiarkan dalam kondisi berbaring sampai pada waktunya Allah meniupkan ruh dan meninggikannya. Hal ini mengakibatkan manusia mampu meregangkan otot-ototnya dan menggerakkan sendinya. Dia bisa menggerakkan anggota tubuhnya dengan berbagai cara, menempatkan dan memindahkannya dengan cara yang berbeda pula. Manusia mampu mengetahui penciptanya dan dapat membedakan antara benar dan salah. Dia memiliki rasa dengan indra penciuman, membedakan warna dan jenis. Singkatnya manusia adalah campuran dari berbagai esens dan temperamen. Ia menjadi koleksi kualitas kontradiktif yang berbeda. Seperti panas dan dingin, kering dan lembap, sedih dan bahagia. Masih banyak kisah-kisah lainnya yang mengandung beragam kearifan yang dapat mengingatkan dan mengguncang kesadaran kita, yang karenanya hati dan jiwa kita kembali bergelora dan menjadi lebih hidup. “Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” (QS Al-Mu’min [40]: 78) “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu.” (QS Hûd [11]: 120) “Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (QS Al-A‘râf [7]: 176)