Janganlah bersikap lemah dan jangan pula bersedih hati, kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali ‘Imran: 139)

“Aku adalah sebagaimana prasangka hamba-Ku.” (Hadis Qudsi—HR Bukhari)

“Barang siapa dengan yakin mengharapkan kebaikan maka dia akan mendapatkannya.” (HR Bukhari)

Pikiran negatif, seperti marah, getir, dan iri berpengaruh negatif terhadap fungsi kelenjar-kelenjar endokrin karena terakumulasinya racun dalam darah. Satu-satunya cara menyingkirkan racun-racun itu adalah kembali ke pikiran positif [Michael Nudel, Health by Bio-Energy and Mind]

* * * * *

Dewasa ini semakin banyak orang—karena tidak puas dengan keterbatasan dalam metode penyembuhan konvensional—beralih ke terapi-terapi alternatif untuk mendapatkan ketenangan dan keseimbangan pikiran, tubuh, serta jiwa. Dalam buku ini, kita akan belajar mengenai bermacam terapi alternatif serta bagaimana, dengan disertai ajaran-ajaran dari Al-Quran dan Sunnah, tiap orang dapat mencapai serta menjaga kondisi pikiran, tubuh, dan jiwa yang sehat, tenang, dan lebih bermakna.

Islam dan berpikir positif berjalan berdampingan, dan Rasulullah saw. merupakan teladan sempurna dalam memusatkan diri pada pikiran positif dan membuktikan kekuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Berpikir positif bukanlah masalah filosofis, melainkan praktik keseharian yang harus terus dijaga. Agar kita terhindar dari pikiran negatif yang menguras energi dan berdampak buruk bagi kesehatan. Agar kita dapat menggunakan “Kekuatan Kreatif” di dalamnya untuk mengubah hidup. Berpikir positif sebenarnya adalah inti sistem yang dibangun Allah untuk kita. Agar kita terus melangkah menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat.

* * * * *

Dr. Majda Amir mendedikasikan hidupnya untuk ilmu. Selain mendapat dua gelar master dan Ph.D. di bidang Analisis Biokimia dari Universitas ‘Ain Syams di Kairo, ia menyelesaikan sarjana di bidang Cyto-histologi di Faculté De Médecine Cochin Port-Royal di Prancis. Ia ditunjuk sebagai analis laboratorium kehormatan di Rumah Sakit Universitas ‘Ain Syams dan dosen imunologi. Ia juga mendapat sertifikat internasional di bidang Homeopati (LICH) dan mempelajari berbagai pengobatan alami seperti akupunktur, refleksologi, pengobatan herbal, bekam, aromaterapi, iriodologi, kinesologi, terapi warna, dan sebagainya.

Ia juga mendapat gelar B.A. dalam hukum Islam dari Universitas Al-Azhar. Kini sebagian besar waktunya untuk berdakwah dengan model ceramah yang ditopang pengetahuan ilmiah. Buku larisnya, antara lain: Fiqih Praktis Empat Mazhab dan Fiqih Wanita (QAF, 2017).