Ketersediaan : Habis
SEWINDU MENATA RINDU
Deskripsi Produk
Blurb: Rindu adalah sebuah konsekuensi akan cinta yang terpendam. Ia akan tumbuh berkembang seiring rasa yang semakin dalam. Adakalanya ia menjadi melodi indah yang menemani setiap senyum ceria. Ada masanya ia menjadi tersangka akan kesenduan yang melanda. Ia memperlambat waktu, menyita pikiran hingga menguras perasaan. Kadang ia begitu manis, kadang…
Baca Selengkapnya...
Rp 58.000
Blurb:
Rindu adalah sebuah konsekuensi akan cinta yang terpendam. Ia akan tumbuh berkembang seiring rasa yang semakin dalam. Adakalanya ia menjadi melodi indah yang menemani setiap senyum ceria. Ada masanya ia menjadi tersangka akan kesenduan yang melanda. Ia memperlambat waktu, menyita pikiran hingga menguras perasaan. Kadang ia begitu manis, kadang begitu pahit. Kadang ia dinikmati, kadang ia dibenci.
Manusia memang begitu lugu dalam mengartikan rindu. Karena memahaminya tak lebih mudah dari mengerti akan cinta. Keduanya sama-sama pelik, sama-sama sukar dimengerti. Karena rindu layaknya langit yang membentang luas. Ia sulit dibatasi ruangnya, sukar dicari ujungnya. Ia bisa saja menjadi energi bagi seseorang untuk menjadi sosok beriman dan taat. Ia juga bisa menjadi pendorong akan keingkaran manusia.
Begitulah rindu bekerja. Ia ada karena pergulatan hati yang bergemuruh, juga kenangan yang menyapa.
Profil penulis:
Azmul Pawzi menghuni Kota Jakarta sejak kelahirannya pada tanggal 10 Juli 1994. Pemuda berdarah minang ini telah menyelesaikan studinya di Universitas Andalas pada Jurusan Ilmu Ekonomi. Latar belakang pendidikannya dalam bidang ekonomi tak menyurutkan cintanya kepada sastra dan dunia kepenulisan.
Sewindu Menata Rindu (2017) adalah buku pertama yang dia tulis secara pribadi. Lelaki yang hobi membaca ini juga menulis dalam blog pribadinya www.azmulpawzi.com. Selain itu Azmul juga aktif menjadi motivator dan pembicara dalam berbagai event.
Rindu adalah sebuah konsekuensi akan cinta yang terpendam. Ia akan tumbuh berkembang seiring rasa yang semakin dalam. Adakalanya ia menjadi melodi indah yang menemani setiap senyum ceria. Ada masanya ia menjadi tersangka akan kesenduan yang melanda. Ia memperlambat waktu, menyita pikiran hingga menguras perasaan. Kadang ia begitu manis, kadang begitu pahit. Kadang ia dinikmati, kadang ia dibenci.
Manusia memang begitu lugu dalam mengartikan rindu. Karena memahaminya tak lebih mudah dari mengerti akan cinta. Keduanya sama-sama pelik, sama-sama sukar dimengerti. Karena rindu layaknya langit yang membentang luas. Ia sulit dibatasi ruangnya, sukar dicari ujungnya. Ia bisa saja menjadi energi bagi seseorang untuk menjadi sosok beriman dan taat. Ia juga bisa menjadi pendorong akan keingkaran manusia.
Begitulah rindu bekerja. Ia ada karena pergulatan hati yang bergemuruh, juga kenangan yang menyapa.
Profil penulis:
Azmul Pawzi menghuni Kota Jakarta sejak kelahirannya pada tanggal 10 Juli 1994. Pemuda berdarah minang ini telah menyelesaikan studinya di Universitas Andalas pada Jurusan Ilmu Ekonomi. Latar belakang pendidikannya dalam bidang ekonomi tak menyurutkan cintanya kepada sastra dan dunia kepenulisan.
Sewindu Menata Rindu (2017) adalah buku pertama yang dia tulis secara pribadi. Lelaki yang hobi membaca ini juga menulis dalam blog pribadinya www.azmulpawzi.com. Selain itu Azmul juga aktif menjadi motivator dan pembicara dalam berbagai event.
Spesifikasi Produk
SKU | MT001547 |
ISBN | 9789797945411 |
Berat | 155 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 0 Cm / 0 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 200 |
Jenis Cover |
Ulasan Produk
Tidak ada ulasan produk