Ketersediaan : Habis

UJUNG WAKTU

Deskripsi Produk

Sebuah puisi adalah sebuah proses. Pencerminan kondisi rohani yang penuh warna dengan unsur-unsur pengalaman batin, kekayaan intelektual, kedalaman emosional, interaksi sosial dan perjalanan waktu. Paling tidak, bekal pengetahuan itulah yang menjadi dasar untuk membaca puisi-puisi Untung Wardojo. Juniarso Ridwan: Penyair dan Kritikus Sastra   Kang Untung yang dulu meledak-ledak kini…

Baca Selengkapnya...

Rp 49.000

Rp 39.000

Sebuah puisi adalah sebuah proses. Pencerminan kondisi rohani yang penuh warna dengan unsur-unsur pengalaman batin, kekayaan intelektual, kedalaman emosional, interaksi sosial dan perjalanan waktu. Paling tidak, bekal pengetahuan itulah yang menjadi dasar untuk membaca puisi-puisi Untung Wardojo.
Juniarso Ridwan: Penyair dan Kritikus Sastra
 
Kang Untung yang dulu meledak-ledak kini lebih sepi dan berbahaya.  Sepi yang berhasil ditulisnya dengan tidak biasa, Saya tidak bisa menduga, sepinya akan berakhir di mana. Kang Untung menikmati kesepiannya dengan sederhana, jujur dan otentik. Itulah yang menyebabkannya berbahaya. Dia mengajak pembaca jatuh cinta pada sepi.
Iman Soleh: Direktur artistic komunitasi CCL Bandung
 
Sedikit manusia yang mengetahui dan menyadari bahwa alam itu “bersuara” dan suara tersebut adalah bagian dari penyeimbang segala kehidupan di Bumi, artinya segala yang ada di Bumi ini sesungguhnya mengeluarkan bunyi yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Tulisan Untung Wardojo ini, adalah sebuah catatan kecil tentang kejadian yang mungkin terlalu sulit untuk dipahami sebab mata dan telinga selalu tertipu oleh kelabu.
Budi Dalton: Budayawan, Bikers Brotherhood, dan dosen Universitas Pasundan Bandung.
 

Spesifikasi Produk

SKU CP-003
ISBN 978-602-61007-2-6
Berat 130 Gram
Dimensi (P/L/T) 0 Cm / 0 Cm/ 0 Cm
Halaman 132
Jenis Cover

Ulasan Produk

Tidak ada ulasan produk