Ketersediaan : Habis

BERBAGI KEBAHAGIAAN: Mengenal Maqam-Maqam Tasawuf

Deskripsi Produk

Sekitar 25 tahun yang lalu, hampir tidak ada orang tertarik dengan tema-tema pengajian yang diampu K.H. Abdul Syakur Yasin. Alim yang akrab dipanggil Buya Syakur ini ditinggalkan jamaah lantaran tidak pernah berceramah soal pahala dan surga. Dia selalu menekankan pada ikhtiar untuk mengenal Allah lebih dekat dalam pengajiannya. Seiring dengan…

Baca Selengkapnya...

Rp 100.000

Rp 85.000

Sekitar 25 tahun yang lalu, hampir tidak ada orang tertarik dengan tema-tema pengajian yang diampu K.H. Abdul Syakur Yasin. Alim yang akrab dipanggil Buya Syakur ini ditinggalkan jamaah lantaran tidak pernah berceramah soal pahala dan surga. Dia selalu menekankan pada ikhtiar untuk mengenal Allah lebih dekat dalam pengajiannya.

Seiring dengan semakin luasnya jangkauan ceramah Buya Syakur, sebagai dampak dari kemajuan teknologi informasi, wawasan jamaah pun perlahan mulai terbuka, paham apa yang sebenarnya Buya sampaikan melalui ceramah-ceramahnya. Dia tidak pernah berkisah tentang surga karena dia belum pernah kesana. Dia ingin menyampaikan yang pasti-pasti saja, yang bisa ditangkap nalar dan akal. Dia ingin memberikan alternatif wacana kepada umat agar dalam berhubungan dengan Allah Swt. terlepas dari segala motivasi transaksional. Ibadah murni ibadah, sebagai bentuk penghambaan manusia kepada-Nya, bukan ibadah lantaran “ada maunya”.

Gegara “ada mau” inilah manusia sering tidak tulus dalam menghamba kepada Allah. Ingin masuk surga, ingin dapat pahala, ingin mendapatkan kemudahan hidup di dunia adalah deretan keinginan yang justru membebani manusia itu sendiri dalam membangun relasi dengan Tuhan dan makhluk-Nya. Gara-gara merasa terbebani itulah manusia jadi lupa berbahagia.

Nah, di buku ini Buya Syakur Yasin mengingatkan kita semua agar jangan lupa bahagia. Dia sekaligus membagikan tips untuk kita semua: Bahwa sebenarnya untuk bahagia itu mudah. Manusia saja yang sering mempersulit dirinya sendiri.

Endorsement:

 

“Di Indonesia cuma ada tiga orang yang berpikir analitis dalam memahami Islam: Cak Nur, Pak Quraish Shihab, dan Pak Syakur (Buya Syakur Yasin).”

—K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden Keempat RI, sahabat Buya Syakur Yasin

 

“Buya Syakur pernah meminta saya bicara merdeka seperti kebiasaan saya sejak dulu. Nanti beliau yang akan mencarikan dalil pembenarannya di Al Quran. “Pasti ada,” beliau yakin. Buku Berbagi Kebahagiaan ini membuktikan itu. Segala yang pernah saya ceplas-ceploskan secara merdeka, termasuk merdeka dari keinginan dipuji, spiritnya termaktub di Al-Huda, Kitab Petunjuk, yang menjadi rujukan utama buku ini. Segala yang saya ceplas-ceploskan tidak secara merdeka, artinya tidak seturut hari nurani, tidak ada di buku ini. Selamat membaca, selamat membuktikan bahwa — seperti sabda junjungan kita Nabi Saw. — minta fatwa kepada hati nuranimu.”

—SujiwoTejo, dalang dan penulis buku megabestseller TuhanMahaAsyik seri 1 dan 2

Spesifikasi Produk

SKU XB-16
ISBN 978-602-8648-35-6
Berat 300 Gram
Dimensi (P/L/T) 0 Cm / 0 Cm/ 0 Cm
Halaman 381
Jenis Cover

Ulasan Produk

Tidak ada ulasan produk