Sinopsis:
“Mungkin aku melakukan kesalahan kemarin, tapi diriku yang kemarin masihlah diriku. Hari Ini, aku adalah aku, dengan semua kekurangan yang kumiliki. Besok, aku mungkin sedikit lebih bijaksana, dan sosok itu pun juga merupakan diriku. Semua kekurangan dan kesalahan adalah aku. Karena kini, aku berada pada momen ketika aku mencintai diriku yang sekarang, diriku yang dulu, maupun sosok diriku yang kuharapkan pada masa mendatang.”
—RM
Sudahkan kamu mencintai diri sendiri?
Sudahkah kamu mewujudkan mimpi?
Sudahkah kamu berbahagia saat ini?
Ditulis oleh anggota ARMY Indonesia dan seluruh royalti buku ini akan didonasikan kepada komunitas peduli kesehatan jiwa atas nama ARMY Indonesia.
PIDATO RM DALAM PERTEMUAN MAJELIS UMUM PBB
Namaku Kim Nam-Joon, juga dikenal sebagai RM, pemimpin grup BTS. Merupakan kehormatan yang luar biasa bagi kami untuk menghadiri pertemuan yang akan membahas perkembangan generasi muda saat ini.
November lalu, BTS merilis kampanye “Love Myself” dengan UNICEF, membangun kepercayaan bahwa “cinta yang sejati dimulai dari mencintai diri sendiri.” Kami telah bergabung dengan UNICEF dalam program #ENDviolence untuk melindungi anak-anak dan generasi muda di seluruh dunia dari tindak kekerasan.
Penggemar kami telah menjadi bagian besar dalam kampanye ini, dengan kegiatan yang mereka lakukan serta antusiasme yang mereka tunjukkan. Kami sungguh memiliki penggemar terhebat di dunia.
Aku akan memulai dengan membicarakan diriku sendiri.
Aku lahir di Ilsan, sebuah kota di dekat Seoul, Korea Selatan. Kota itu sangat indah, dengan danau, perbukitan, dan bahkan festival bunga tahunan. Aku menghabiskan masa kecil yang bahagia di sana dan aku hanyalah seorang pemuda biasa.
Dulu, aku sering menatap langit malam dengan penuh kekaguman dan memimpikan hal-hal yang biasa dimimpikan oleh pemuda seumuranku. Aku berimajinasi menjadi pahlawan super yang akan menyelamatkan dunia.
Dalam pembuka salah satu album terdahulu kami, ada sebaris kalimat: “Jantungku berhenti berdetak ketika aku mungkin berusia sembilan atau sepuluh.”
Jika menengok ke belakang, kurasa itulah momen di mana aku mulai mencemaskan apa yang orang-orang pikirkan tentangku dan mulai melihat diriku sendiri dari sudut pandang mereka. Aku berhenti mendongak menatap taburan bintang di langit malam. Aku berhenti bermimpi pada siang bolong. Alih-alih, aku berusaha mendesakkan diriku ke dalam cetakan yang dibuat orang lain. Dengan cepat, aku mulai menutup mulut dan hanya mendengarkan suara-suara orang di sekitar. Tidak ada yang memanggil namaku, aku sendiri juga tidak. Jantungku berhenti berdetak dan mataku terkatup rapat. Jadi, seperti inilah aku, kita semua, kehilangan nama. Kita menjadi hantu.
Namun, aku memiliki satu perlindungan, dan itu adalah musik. Ada suara kecil dalam diriku yang berkata, “Bangun, Bung, dan dengarkan dirimu sendiri!” Namun, butuh waktu yang cukup lama bagiku untuk mendengar musik memanggil namaku.
Bahkan setelah memutuskan untuk bergabung bersama BTS, masih banyak rintangan yang mengadang. Mungkin banyak yang tidak percaya, tetapi dulunya, nyaris semua orang berpikir bahwa kami tidak memiliki harapan. Terkadang, aku sendiri ingin berhenti. Kurasa aku sangat beruntung karena tidak sepenuhnya menyerah.
Aku yakin bahwa diriku, dan kita, akan terus tersandung dan terjatuh seperti ini. BTS telah menjadi musisi yang tampil di stadion-stadion besar dan menjual jutaan album. Namun, aku masihlah lelaki biasa berusia 24 tahun. Jika ada yang berhasil kucapai, semua itu hanya terjadi karena aku memiliki anggota BTS lainnya di sisiku, dan karena cinta dan dukungan dari para ARMY kami di seluruh dunia.
Mungkin aku melakukan kesalahan kemarin, tapi diriku yang kemarin masihlah diriku. Hari ini, aku adalah aku, dengan semua kekurangan yang kumiliki. Besok, aku mungkin sedikit lebih bijaksana, dan sosok itu pun juga merupakan diriku. Semua kekurangan dan kesalahan adalah aku, bagian dari bintang-bintang paling terang dalam konstelasi hidupku. Aku berada pada momen di mana aku mencintai diriku yang sekarang, diriku yang dulu, maupun sosok diriku yang kuharapkan pada masa mendatang.
Aku ingin mengucapkan satu hal lagi.
Setelah merilis album Love Yourself dan kampanye “Love Myself”, kami mulai mendengar kisah-kisah luar biasa dari para penggemar di seluruh dunia. Bagaimana pesan-pesan kami telah membantu mereka melewati kesulitan hidup dan menyadarkan mereka untuk mulai mencintai diri sendiri. Kisah-kisah itu terus mengingatkan kami akan tanggung jawab yang kami miliki.
Jadi, mari ambil satu langkah. Kita telah belajar mencintai diri sendiri, jadi, sekarang, aku mendesak kalian semua untuk “suarakan diri kalian”. Aku ingin bertanya, siapa nama kalian? Apa yang membuat kalian tertarik dan apa yang membuat jantung kalian berdebar penuh semangat? Beri tahu aku cerita kalian. Aku ingin mendengar suara kalian, dan aku ingin mendengar pendapat kalian. Tidak peduli siapa pun diri kalian, asal kalian, warna kulit kalian, atau identitas gender kalian: suarakan diri kalian! Temukan nama kalian, temukan suara kalian dengan membiarkan diri kalian berbicara.
Aku Kim Nam-Joon, dan juga RM BTS. Aku seorang idola dan musisi dari sebuah kota kecil di Korea. Seperti kebanyakan orang, aku juga membuat banyak kesalahan dalam hidup. Aku memiliki banyak kekurangan, aku memiliki banyak ketakutan, tetapi aku akan mendekap diriku sendiri seerat yang kubisa, dan aku akan mulai mencintai diriku, sedikit demi sedikit.
“Siapa namamu? Suarakan dirimu!”[]