Ketersediaan : Habis

DILARANG MENCINTAI BUNGA-BUNGA

Deskripsi Produk

  “Menangis adalah cara yang sesat untuk meredakan kesengsaraan. Kenapa tidak tersenyum, Cucu. Tersenyumlah. Bahkan, sesaat sebelum orang membunuhmu. Ketenangan jiwa dan keteguhan batin mengalahkan penderitaan. Mengalahkan, bahkan kematian….” Sederhana tapi menghanyutkan, begitulah cerpen-cerpen karya Kuntowijoyo. Permasalahan sehari-hari yang diangkat membuat jalan ceritanya terasa ringan, tapi sarat makna. Bertemakan kehidupan…

Baca Selengkapnya...

Rp 59.000

 
“Menangis adalah cara yang sesat untuk meredakan kesengsaraan. Kenapa tidak tersenyum, Cucu. Tersenyumlah. Bahkan, sesaat sebelum orang membunuhmu. Ketenangan jiwa dan keteguhan batin mengalahkan penderitaan. Mengalahkan, bahkan kematian….”
Sederhana tapi menghanyutkan, begitulah cerpen-cerpen karya Kuntowijoyo. Permasalahan sehari-hari yang diangkat membuat jalan ceritanya terasa ringan, tapi sarat makna.
Bertemakan kehidupan manusia yang dinamis, Kuntowijoyo mengedepankan sisi spiritualisme yang mengorek moral si tokoh utama. Salah satu cerpen yang dimuat dalam buku ini—Dilarang Mencintai Bunga-Bunga—berkisah mengenai keakraban seorang anak lelaki dengan tetangganya, sang kakek yang menemukan makna kedamaian dan keindahan hidup dalam bunga-bunga yang dirawatnya setiap hari. Dengan keapikan kata yang dirangkai, membawa cerpen ini menjadi pemenang pertama Sayembara Cerpen Majalah Sastra  pada 1968.
Cerpen-cerpen karya Kuntowijoyo yang tak kalah menarik lainnya, terhimpun dalam buku ini dan kami persembahkan kembali bagi para pembaca yang merindukan kisah penuh kebijaksanaan yang mampu memberikan pelajaran kehidupan tanpa menggurui.
 

Spesifikasi Produk

SKU ND-228
ISBN 9786023850242
Berat 240 Gram
Dimensi (P/L/T) 0 Cm / 0 Cm/ 0 Cm
Halaman 292
Jenis Cover

Ulasan Produk

Tidak ada ulasan produk