Ketersediaan : Tersedia

EYENOMALY - CAMPUS COUPLE SERIES

Deskripsi Produk

Annetta Shelladika Putri, Semester 1, DKV Buta warna parsial. Maksa masuk DKV demi ngikutin jejak ibunya yang sudah meninggal.   Arundal, Semester 1, DKV Irit ngomong. Sinis. Genius.   Ray Hidayata, Semester 1, DKV Penyemarak suasana, tapi bukan badut pesta. Banyak duit.   Netta ngebet jadi anak DKV meski harus…

Baca Selengkapnya...

Rp 89.000

Rp 45.000

Annetta Shelladika Putri, Semester 1, DKV

Buta warna parsial. Maksa masuk DKV demi ngikutin jejak ibunya yang sudah meninggal.

 

Arundal, Semester 1, DKV

Irit ngomong. Sinis. Genius.

 

Ray Hidayata, Semester 1, DKV

Penyemarak suasana, tapi bukan badut pesta. Banyak duit.

 

Netta ngebet jadi anak DKV meski harus memalsukan surat keterangan dokter. Memiliki teman tidak ada dalam rencananya jika dia tidak ingin ketahuan. Namun, bahkan sejak hari pertama kuliah, dia sudah terjebak di antara Ray, cowok periang yang selalu menghiburnya, dan Aru, cowok penuh bakat yang dingin dan diam-diam perhatian.

Hingga hal yang paling ditakutkan Netta terjadi. Dosen memberi mereka tugas membuat gradasi warna! Boro-boro mikirin cowok, Netta udah puyeng dengan kemungkinan ditendang dari kampus! Apa yang harus Netta lakukan?

Tentang

Resensi

ARTIKEL TERKAIT   Proses Kreatif Penulisan Eyenomaly   Eyenomaly adalah perwujudan sejati dari ide yang digarap dengan kilat. Bayangkan, kurang dari enam jam sebelum batas akhir lomba novel bertema romansa, Shirei memutuskan ikut mendaftar. Jreng jreeeng! Premis memang sudah ada sejak lama, tetapi pengembangannya masih ngambang. Soalnya antre dengan cerita lain. Maklum, Shirei cuma mampu jalan satu cerita dalam satu waktu. Enggak kuat bagi waktunya. Hiks. Yup! Hanya punya modal, “Cewek yang enggak sadar dia buta warna parsial, tetapi bercita-cita lulus cumlaude DKV dan digebet dua cowok genius di kelasnya.” Ngambang abiiis! Hingga akhirnya, karena mepet banget sama tenggat, lempar premis ke grup nulis NPC2301. Shirei dibantuin cari judul, dibikinin sampul, bahkan nama-nama pemerannya langsung nyomot nama asli anak-anak NPC. Kampusnya karena enggak sempet riset aneh-aneh, jadi pakai almamater Shirei, Binus. Sifatnya pun dikembangin dari yang ada. Ahahaha …. Sayang tidak berjodoh alias kalah. Namun, Shirei akhirnya revisi habis-habisan dan diunggah di Wattpad dengan kualitas jauh lebih baik. Karakter dibuat lebih matang, tambal plot hole akibat terburu-buru, konflik juga diperuncing biar lebih sip. Akibatnya, di Wattpad, sambutannya cukup meriah. Masyaallah, Shirei seneng banget. Biar dadakan, sekarang sudah bisa menjadi karya yang nyaman untuk dibaca dan bisa meraih hati pembaca. Tiba-tiba, terdengar kabar Noura mengadakan kontes Campus Couple. Nama kampusnya Pinus. Eh? Mirip Binus! Pas lihat denah kampus …, eh … sama-sama punya taman di belakang fakultas. Wow wow wow …, apakah ini jodoh? Langsung cuuus ikooot! Tentu saja ada revisi (lagi) sana sini, dooong. Shirei enggak bisa membiarkan naskah yang sama dikirim ulang. Harus upgrade! Maka dari Monokrom berubahlah menjadi Eyenomaly. Karena ada syarat jumlah kata minimal pas lomba pertama, lima bab Monokrom diubah jadi tiga bab Eyenomaly. Kebayang gimana Shirei ngegeser itu bab? Haha …. Lalu, saat pengumuman Top 20, sempet bengong. Secara aku dan Ray sama-sama lolos. Masyaallah tabarakallahu. Akhirnya, teman-teman di grup NPC2301 turun tangan semua bantu promo sana sini. Qadarullah masuk Top Five dari vote pembaca. Akhirnya, bisa ngerasain terbit di Noura. Yaaaay! Kenapa, sih, ambil tema buta warna parsial? Kok Netta bisa tetap nekat masuk DKV? Kok enggak nyadar dia buta warna? Banyak pertanyaan sejenis itu saat Eyenomaly mulai tayang. Uhuk …, gimana, ya? Sebenernya karena Shirei ngalamin hal yang sama. Hehehe Premis dasarnya diambil dari usaha Shirei masuk jurusan DKV universitas negeri. Akan tetapi, Allah tahu yang terbaik. Meski Shirei udah memalsukan surat keterangan buta warna, Shirei enggak lolos tes. Wahaha (atau mungkin pas tes itu ketahuan Shirei malsuin surat. Allahualam). Yang jelas, Shirei bersyukur enggak lolos. Karena ternyata oh ternyata, DKV itu berat buanget. Apalagi kalau buta warna. Haduh! Banyak sekali tugas yang mewajibkan mahasiswanya mengerti tentang perbedaan warna meski hanya sedikit. Karena itu, ada syarat tidak boleh buta warna dalam Jurusan DKV Fakultas Seni Rupa. Shirei dipertemukan dengan jurusan lain, yakni Matematika dan Teknik Informatika, yang ternyata membawa banyak hal menyenangkan. Sungguh tidak terduga sama sekali. Kalau di DKV, nasibnya mungkin akan penuh kekhawatiran kayak Netta. Malah bisa stres berat. Soalnya, kehidupa kampusnnya akan jomplang. Netta itu berbakat, Shirei enggak kreatif soal art. Hehe …. Udah 17 tahun kok enggak ngeh kalau buta warna? Karena memang bukan kayak bayangan orang-orang yang dunia jadi hitam-putih. Buta warna parsial, khususnya merah-hijau, itu memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Dari yang benar-benar nyaru antarwarna, ada yang kayak Shirei di mana hanya saturasinya yang tampak kecokelatan. Lalu, apa, sih, yang bikin Eyenomaly berbeda dari cerita Shirei yang lain? Menurut testimonial yang sudah membaca, Eyenomaly itu gemes-gemes lucu! Hihi …. Romantisnya manis, lucu, dan enggak ngebosenin. Dua karakter yang bertolak belakang, bikin orang bingung harus memihak sama siapa. Ray yang ngocol, ceria, sekaligus amat sangat peka. Aru yang kayak kulkas, tetapi perhatian dengan caranya. Netta malah galau sendiri sama tugas nirmana datar. Ahaha …. Bagi Shirei yang selalu main di wilayah slice of life, kisah perjuangan Netta untuk meneruskan mimpi almarhumah ibunya adalah sebuah tema yang sangat layak untuk dinikmati. Dibumbui kisah cinta yang unik dan bisa bikin ketawa-ketiwi. Ray itu mudah untuk diceritakan. Sikapnya yang happy go round bener-bener bikin cerita hidup. Kontras banget sama Aru yang irit ngomong dan nyebelin. Mereka bener-bener jadi pasangan sahabat yang kompak dan koplak sekaligus. Sementara protagonis utama kita agak suka panik enggak jelas. Wajar, sih. Siapa suruh malsuin surat keterangan dokter?! Haha …. Hidupnya penuh dilema hingga dia sendiri bingung mau ngaku atau enggak tentang buta warna yang dia idap kepada dua sahabatnya. Paling seru pas tokoh antagonis keluar. Novel tanpa antagonis pastinya enggak asyik, ya? Ale yang super tampan, cowok blasteran yang langsung merusuh dengan epic-nya. Dia memperalat hati Netta yang lembut dan baik serta paling enggak bisa bilang “tidak”.  Cowok yang mampu membuat Ray dan Aru yang semula sering berantem, jadi bisa seia sekata. LOL. Sayangnya, Ale-Ale punya backing kuat di kampus. Aduh, ini sih repot! Shirei mikir banget gimana, ya, cara yang paling asyik untuk membuat ketiganya gelut? Apakah pake gulat ala WWF? Ataukah pertarungan pukulan menerjang naga ala kungfu Cina? Atau kayak boxing ala Amerika? Pokoknya, Eyenomaly adalah karya buat kamu yang mencari cerita segar dan menghibur di kala penat. Karakter-karakternya kuat dan saling nyambung satu sama lain. Jangan lupa dibaca, ya!     WAWANCARA PENULIS   Kamu tahu dari mana, sih, ada lomba Campus Couple? Terus kenapa tertarik ikutan? Disetanin sama Cindy, salah satu member NPC2301. Lalu Ray (Goodbye and Go) terbujuk. Kemudian, Ray dan Cindy membujuk Shirei karena ada story yang cocok sama temanya. Anak-anak NPC2301 emang maniak lomba-lomba. Masokisnya sampe ke sumsum tulang belakang. Wakakaka …. Sempat maju mundur karena agak trauma sama lomba-lomba nulis. Akhirnya nekat juga dengan bujukan anak-anak NPC2301 karena yang ikutan ada empat atau lima orang di grup. Nothing too loose juga karena ceritanya udah ready, tinggal dilanjutin kalau seandainya lolos. Alhamdulillah lolos dua orang dari NPC2301. Yaaay!   Inspirasi menulis cerita Campus Couple ini datangnya dari mana? Udah lama pengin nulis tentang cewek buta warna yang nekat masuk DKV (semi curhat). Cuma belum nemu momen yang pas. Selalu kesela ide novel lain. Haha Alhamdulillah dengan adanya Campus Couple, ide Shirei satu ini bisa langsung dikembangkan dan dieksekusi. Karena agak dadakan dan mepet deadline, jadi nama-nama tokohnya main comot nama member-member NPC2301. Bener-bener penyelamat. Ahahaha ….   Seberapa sulit, sih, menulis dengan deadline satu minggu karena wajib diunggah di Wattpad Noura? Sama sekali enggak sulit, alhamdulillah. Bukan sombong, tapi sejak “lahir” di Wattpad, memang jadwal update Shirei seminggu sekali, tiap Jumat. Jadi, kalau disuruh upload seminggu sekali, sih, enggak terlalu berat. Justru yang berat pas menang, ditarget dua bab seminggu dan harus nulis dari nol sekitar 12 bab. Bener-bener berasa annya. Karena memang tenaga emak-emak anak tiga cuma mampu satu bab seminggu (1300 kata). Mana ada target halaman. Berarti satu bab naik ke 1700 kata. Jadinya, untuk memenuhi target, Shirei harus kerja sekitar 2,5x normalnya. Makanya sempet korslet. LOL. Alhamdulillah, Mbak Yuli sebagai editor membantu banget buat merevisi naskahnya jadi lebih siiip.   Menurut kamu, apa yang membedakan seri Campus Couple dengan novel-novel young adult Indonesia lainnya? Hmm apa, ya? Karena cuma baca satu cerita (maaf ngebut deadline tulisan. Nanti aja pas jadi buku Shirei borong insyaallah), jadi Shirei menyimpulkan bahwa setting-nya berasa banget satu kesatuan. Terus enggak sekadar kisah cinta, tapi ada pergolakan dunia kampusnya juga yang berasa banget. Setting Pinus bukan sekadar tempelan belaka, tapi juga menggerakkan cerita.   Apakah kamu juga membaca seri Campus Couple lainnya? Yang mana favorit kamu? Berhubung cuma baca Goodbye and Go, apakah boleh memilih itu? Wahahaha …. Maaf ... bener-bener ngebut deadline ini. Hiks.   Kamu itu tipe yang kalau nulis harus ada visual karakternya enggak, sih? Enggak. Haha. Pas diminta Mbak Yuli nyari cast Eyenomaly, langsung blank. Nanya ke NPC2301. Setiap dikasih nama, langsung Googling. Apalah daya aku yang hanya tahu Yesung, Sungmin, Yunho, Minzy, Dara, dan rekan sejawat mereka. Gile, angkatan kapan itu? Wakakaka …. Alhamdulillah, akhirnya memu cast yang lumayan pas. Meski sejujurnya Shirei lebih suka cast dari Tiongkok or Jepang.   Apa adegan yang paling kamu favoritkan dari cerita yang kamu bikin? Spoiler enggak apa-apa, nih? Pas bonus scene yang enggak ada di Wattpad. Gimana ketiga karakter berkumpul dan tetap berkegiatan khas mereka yang kocak sekaligus manis. Pokoknya uwu banget! Tiada jomlo yang tersakiti dalam cerita Eyenomaly. Wakakaka …. Sama adegan pas duo gesrek yang tadinya menjadi pesaing cinta malah bersatu demi menyelamatkan Netta dari Ale-Ale. Keduanya keren dengan gaya khas masing-masing.   Sifat-sifat kamu yang mana, nih, yang juga dimasukin ke karakter dalam novel kamu? Buta warna parsial dan overthinking-nya. Sisanya, Netta lebih pemberani sekaligus lebih enggak peka.   Kalau kamu lagi nulis, biasanya ditemani apa? Jangan jawab pacar, lho, ya! Ditemani anak hasil pacaran setelah nikah, boleh? Wahahaha …. Jawaban seriusnya, sih, ditemani gawai karena memang ngetiknya di sana. Plus chatting sama anak-anak NPC2301, adik, dan beberapa temen di WhatsApp termasuk Beta reading-nya Shirei. Di pangkuan Shirei tentu selalu hadir si Bungsu, Yuusha. Kadang yang tengah, Yufa, akan tiba-tiba mencari perhatian. Sering juga yang sulung, Yura, minta ajarin PR sekolah. Kalau udah gitu, nulisnya bubar.   Biasanya paling sering nulis pukul berapa? Lewat tengahmalam. Antara pukul satu sampai tiga, terus tepar. Karena jam segitu Yuusha bangun dan ngajak emaknya begadang. Dia main kincringan, Shirei nulis. Kadang nulisnya sambil gendong dia pake kain. Hiks.   Karena lagi ngomongin romance, share dong film, buku, dan penulis romance favorit kamu! Uhuk .... Pertanyaan berat. Soalnya Shirei bacaannya nonfiksi dan misteri/thriller. Hahaha Kalau yang murni romance, kayaknya belum ada yang sefavorit Enid Blyton or Agatha Christie sampai hampir semua bukunya dikoleksi. Atau kayak buku Dongeng Ketiga Belas yang udah dibaca lebih dari lima kali. Cuma mungkin nama-nama kayak Ray Hidayata (iya, dia penulis romance yang aku suka di Wattpad), Mbak Asri Tahir, Mak Christina Tirta, dan baru kepincut sama Mbak Titi Sanaria termasuk yang Shirei favoritkan gaya berceritanya. Bunda Ary suka, tapi kayaknya genrenya bukan romance, lebih ke slice of life kayak Shirei.   Ada tips enggak buat yang lagi mager nulis di luar sana? “Enggak nulis, enggak tamat. Enggak tamat, enggak bisa diajuin ke penerbit. Enggak bisa diajuin, enggak akan jadi buku. Mimpi aja sana kalau enggak namatin cerita tapi mau punya buku sendiri! Kapan menebarkan manfaat buat orang banyak lewat cerita?” Shirei selalu inget semua itu kalau udah seminggu break, tapi masih mager. Soalnya, manusia wajar mager. Tapi, kalau udah istirahat seminggu masih males, kudu introspeksi ke NIAT semula. Karena, TIDAK ADA KARYA YANG SEMPURNA, YANG ADA HANYA KARYA YANG SELESAI.

Spesifikasi Produk

SKU ND-455
ISBN 978-623-242-166-0
Berat 300 Gram
Dimensi (P/L/T) 14 Cm / 21 Cm/ 0 Cm
Halaman 372
Jenis Cover

Ulasan Produk

Tidak ada ulasan produk