Ketersediaan : Tersedia

MENGHENINGKAN CINTA

Deskripsi Produk

Perkenalkan, namaku Sunyi. Teman-teman menganggapku pendiam. Mungkin karena ketika tak larut dalam ramai, aku bisa bertemu dan mengenal diriku sendiri. ... Berbicara dengan Sunyi kerap menjadi kebiasaanku. Tak hanya ketika tiba-tiba merasa sedih, ingin menangis, merasa sendirian kesepian, atau tiba-tiba ingin marah. Aku juga berbicara padanya ketika aku punya segudang…

Baca Selengkapnya...

Rp 89.000

Rp 79.000

Perkenalkan, namaku Sunyi.

Teman-teman menganggapku pendiam.

Mungkin karena ketika tak larut dalam ramai,

aku bisa bertemu dan mengenal diriku sendiri.

...

Berbicara dengan Sunyi kerap menjadi kebiasaanku. Tak hanya ketika tiba-tiba merasa sedih, ingin menangis, merasa sendirian kesepian, atau tiba-tiba ingin marah. Aku juga berbicara padanya ketika aku punya segudang pertanyaan. Karena terkadang orang yang aku anggap pintar pun tak bisa menjawabnya.

Apakah yang sebaiknya aku lakukan saat perasaan itu datang? Mengapa ketika aku berusaha tak memikirkannya, bahkan menganggapnya sebagai hal yang remeh, perasaan itu mungkin malah menguat dan kian mengganggu?

Di sini, aku berusaha menuliskan kembali semua perbincanganku bersama Sunyi. Perbincangan yang menjawab banyak pertanyaan. Perbincangan yang menemani perjalanan untuk tetap bahagia di tengah ketidaktahuan.

Karena bersama Sunyi, aku merasa lebih nyaman dengan pola pikir “penerimaan di saat ini”. Tidak terlalu menyesal akan masa lalu yang selalu tidak memberi kabar baru. Tidak begitu bergelisah akan masa depan yang selalu menawarkan ketidakpastian. Mengalir saja bersama cinta.

Resensi

Adakah kamu merasa keseharianmu begitu bising, riuh, gaduh? Begitu sibuk mengulang masa lalu dalam kepala atau juga mempersiapkan hari-hari yang kelak tiba. Ketika kita begitu terisap ke dalam segala kesibukan, tidak jarang tubuh dan batin terasa lelah, membuka celah bagi gundah merasuk dalam sukma hingga kita bertanya, di mana adanya bahagia? Nyatanya, kebahagiaan begitu sederhana. Yang penting adalah tubuh di sini, pikiran juga di sini, berbekal kesadaran penuh kehadiran utuh di sini-kini. Sehat jiwa, sehat raga. Inilah kesadaran hidup seorang Adjie Santosoputro. Lulusan cum laude Psikologi UGM dan sempat menjadi finalis wirausaha muda bank besar di Indonesia ini punya minat besar perihal mengistirahatkan pikiran, kesembuhan luka batin, serta hidup sadar berbahagia. Buku kontemplasi diri, yang menceritakan tentang percakapan seorang misterius bernama Sunyi dengan Adjie Santosoputro. Mereka saling mempertanyakan segala hal dalam hidup, terutama tentang cinta. Berisikan kumpulan pesan dan cerita dari yang Sunyi dan Adjie hadapi dan lihat. Sunyi dan Adjie mencoba sederhanakan dari pelajaran yang mereka hadapi di sini.

Spesifikasi Produk

SKU BI-151
ISBN 978-602-291-672-7
Berat 350 Gram
Dimensi (P/L/T) 0 Cm / 0 Cm/ 0 Cm
Halaman 200
Jenis Cover

Ulasan Produk

Tidak ada ulasan produk