Ketersediaan : Habis

PAKET SALAHKAN BINTANG JATUH + TTD + MERCHANDISE (SPECIAL OFFER)

Deskripsi Produk

Special Offer Hingga 23 Agustus 2022 Benefit : - TTD basah penulis - Totebag - Sticker Pack - 2 Art Prints - Bookmark - Friendship Bracelet Agni ingin mewujudkan keinginannya, tetapi siapkah ia jika mesti kehilangan Sigra dan Kaji? Wulan ingin berkecimpung di dunia fashion, tetapi ia tidak PD lantaran merasa gendut dan tidak cantik …. Kaemita dan…

Baca Selengkapnya...

Rp 120.000

Special Offer Hingga 23 Agustus 2022
Benefit :
- TTD basah penulis
- Totebag
- Sticker Pack
- 2 Art Prints
- Bookmark
- Friendship Bracelet


Agni ingin mewujudkan keinginannya, tetapi siapkah ia jika mesti kehilangan Sigra dan Kaji?
Wulan ingin berkecimpung di dunia fashion, tetapi ia tidak PD lantaran merasa gendut dan tidak cantik ….
Kaemita dan Ranzi selalu berlari bersama. Sayangnya, kini perpisahan mengadang di depan mata ….
Sekar terpikat dengan Galang si anak band, tetapi apakah yang terlihat dari luar  menggambarkan sosok aslinya?
Ayuna tak pernah menyangka; sosok yang selama ini dikiranya tulus ternyata justru bersembunyi di balik topeng ….
Sinna habis-habisan di-bully karena rambut merahnya. Beranikah ia memperjuangkan ketidakadilan yang menimpa dirinya?

Lima belas kisah dalam Salahkan Bintang Jatuh  merefleksikan perjalanan para perempuan muda modern yang menyimpan asa, duka, penyesalan, juga keberanian untuk tetap tegak mengarungi dinamika kehidupan yang kerap jauh dari impian.

Tiap kesalahan yang pernah terjadi merupakan kesempatan untuk belajar hal baru … serta bersinar dengan caranya masing-masing.

 

Titik Temu Hati Yuri

Do something different to spark your day.

Kiss someone who sits next to you.

 

YURI melihat stiker unik itu pada kaca belakang mobil saat terjebak kemacetan di pagi hari. Tentu tulisannya berbeda dengan yang biasa ia temui pada truk-truk di jalan tol yang bikin mengakak macam “Kutunggu jandamu” atau “Ngebut adalah ibadah. Makin ngebut, makin dekat dengan Tuhan”.

Saat itu ia sedang bosan setengah mati dengan berbagai pop quiz, ulangan remedial, plus les tambahan demi mencapai skor sesuai KKM—Kriteria Ketuntasan Minimal. Lantaran seharian dipenuhi kegiatan akademik super ketat, Yuri pun mulai diimpit rasa bosan.

Sejak awal duduk di bangku SMP, Yuri tidak pernah hengkang dari peringkat lima di kelas. Memasuki SMA, kenyataan mulai berubah. Ia tak lagi bisa sesantai dulu, tak bisa semudah itu mendapat nilai bagus tanpa mesti belajar banyak.

Lebih dari itu, hari-harinya kini jadi hitam-putih. Yuri butuh penyemangat hidup baru; sesuatu yang memacu adrenalin, membuatnya senang, tetapi tidak sampai mengantarnya pada maut. Menurutnya, speeding atau ngebut merupakan salah satu cara yang oke.

Yuri pernah diajari Ayah speeding secara “jantan” dengan teknik benar di jalanan. Dulu Ayah adalah pembalap. Beliau salah satu gemblengannya Tinton Soeprapto. Meski Ayah begitu jago merajai jalanan—dan tentunya tampak keren—Yuri tidak berminat jadi penerus beliau. Ia memiliki cita-cita lain, yakni jadi pengusaha batik. Apalagi, selama ini ia belajar tata busana di sekolah kursus menjahit asuhan Bunda.

Hidup Yuri hingga pertengahan kelas dua SMA ini memang sangat mulus—terlalu mulus malah. Belajar, kursus menjahit, dan sesekali ngebut di jalanan sepi dengan Ayah di sisinya. Ia berharap ada satu kehebohan—masalah—yang bikin dirinya kembali bersemangat.

Saat istirahat berlangsung, Yuri teringat tulisan pada stiker. Spontan, ia langsung melaksanakan misi tersebut sesuai versinya: mencium Greggy yang duduk di sebelahnya dan yang baru saja selesai menyantap mie bakso.

Aksi lima detik di kantin itu tak hanya membuat Yuri menahan napas, tetapi semua yang juga menyaksikan. Pada saat bersamaan, guru BP melintas—memergokinya dengan mata melotot.

Entah kebetulan atau tidak, tak lama setelah peristiwa menggemparkan itu, Greggy hijrah ke Amerika untuk mengikuti program pertukaran pelajar selama dua tahun, sedangkan Yuri sukses dapat predikat school slut.

Tak hanya masa SMA Yuri yang monoton, kini hidupnya pun jadi berubah seratus delapan puluh derajat. Menurut Ayah dan Bunda, masih untung ia tidak dikeluarkan dari sekolah. Cuma kena skorsing sebulan, plus dianggap “barbung”—barang buangan—di sekolah. Padahal, mencium orang sebenarnya bukanlah kebiasaannya.

Dari kejadian itu, Yuri pun memetik beberapa kesimpulan:

  1. Ini toh akibat dari bertindak tanpa berpikir lebih dulu.
  2. Menjadi pusat perhatian ternyata tak selalu enak.
  3. Karena satu kesalahan, orang akan memberi kita label yang sama selamanya.
  4. Greggy tak lain seorang pengecut!

Semua orang menyalahkan Yuri atas kepergian Greggy, termasuk klub basket yang cowok ini ikuti sejak awal SMA.

 

 

Tentang Sitta Karina

Spesifikasi Produk

SKU PKT-629
ISBN 978-623-98537-2-3
Berat 220 Gram
Dimensi (P/L/T) 14 Cm / 20 Cm/ 0 Cm
Halaman 200
Jenis Cover

Ulasan Produk

Tidak ada ulasan produk