Ketersediaan : Tersedia
Palestine,The Biggest Prison on Earth: Sejarah Pendudukan Militer Israel di Palestina
Deskripsi Produk
Kolonialisme pemukim (settler colonialism), itulah yang dilakukan Israel atas Palestina. Ini identik dengan pembersihan atau genosida penduduk asli, karena perpindahan tersebut selalu menimbulkan bentrokan. Sama seperti yang terjadi di Amerika dan Australia. Ilan Pappe memberi gambaran utuh mengenai yang terjadi di Palestina. Mengenai pergerakan kolonialisme Israel sejak awal abad ke-19…
Baca Selengkapnya...Rp 124.000
Rp 105.400
Kolonialisme pemukim (settler colonialism), itulah yang dilakukan Israel atas Palestina. Ini identik dengan pembersihan atau genosida penduduk asli, karena perpindahan tersebut selalu menimbulkan bentrokan. Sama seperti yang terjadi di Amerika dan Australia.
Ilan Pappe memberi gambaran utuh mengenai yang terjadi di Palestina. Mengenai pergerakan kolonialisme Israel sejak awal abad ke-19 sampai tahap ketiga yang berlangsung sejak 1967 hingga detik ini, yang masih menjadikan Palestina sebagai “penjara terbesar di dunia”.
Pertanyaannya: Apakah ini merupakan tahap akhir? Akankah dunia mengakhiri pembantaian jutaan warga Palestina?
Keunggulan :
- Ditulis oleh sejarawan berpengaruh asal Israel.
- Dalam buku ini penulis menampilkan fakta-fakta autentik yang sebagian diambil dari notula rapat para pemimpin Israel.
- Buku ini menawarkan analisis kritis tentang konflik Israel-Palestina dan dampaknya terhadap kehidupan di wilayah tersebut.
- Pada 2017, penulis buku ini dianugerahi Middle East Monitor’s Lifetime Achievement Award dalam Palestine Book Awards.
Quotes dalam buku:
• Apa yang mereka pertimbangkan serta jalankan, dan apa yang akan dipertahankan oleh generasi-generasi birokrat Israel berikutnya, adalah mega-penjara terbesar yang pernah ada untuk satu setengah juta orang—jumlah yang akan meningkat menjadi empat juta orang—yang sampai sekarang, dalam satu atau lain cara, terkungkung di dalam tembok sungguhan atau imajiner penjara ini.
• Buku ini didedikasikan bagi orang-orang yang tanpa henti berusaha menyadarkan umat manusia mengenai betapa penting tidak berdiam diri dan menonton, sementara jutaan orang diperlakukan dengan cara yang tidak manusiawi dan tidak berperikemanusiaan—hanya karena mereka bukan orang Yahudi.
• Keputusan yang diambil Israel bergantung pada apa yang paling diinginkan para “narapidana”: jika ingin keluar, mereka dilarang keluar, dan jika ingin tetap tinggal, mereka diancam akan diusir.
• Sejak saat itu, kita mulai memahami bahwa “pemindahan secara sukarela” hanyalah nama lain dari pembersihan etnik.
• Menurut hukum internasional, akuisisi tanah secara paksa setelah persengketaan berakhir adalah tindakan ilegal.
• “Tersangka” adalah seseorang yang kemungkinan besar akan ditangkap tanpa diadili dan kemudian tetap tercatat dalam semacam daftar “kriminal” yang kemudian akan melarangnya bekerja di Israel, melewati pos pemeriksaan, mendapatkan izin untuk membuka usaha, dan segala aspek kehidupan normal lainnya.
• Ucapan ganda menjadi ciri liputan media Israel yang masih relevan hingga saat ini: para koresponden di lapangan melaporkan satu realitas, yaitu pelanggaran dan perlakuan kejam, sementara ringkasan editorial mengenai peristiwa yang sama menggambarkan hal tersebut sebagai tindakan membela diri, sebagai kebijakan yang tidak berbahaya.
• Setiap tindakan lokal merupakan bagian dari upaya sistematis pemerintah Israel pada tahun-tahun awal pendudukan untuk mengurangi jumlah penduduk setempat.
• Kehidupan dalam kedekatan dua komunitas, warga Palestina yang diduduki dan para pendatang, hanya menekankan citra sebuah penjara. Setiap koloni, dan setiap blok koloni, dikelilingi pagar listrik dan tembok yang mengurung para pendatang di dalamnya. Namun, jika digabungkan, mereka mengurung rakyat Palestina di sejumlah penjara kecil di dalam kompleks besar Tepi Barat dan Jalur Gaza.
• Seandainya rakyat Palestina menolak model model penjara terbuka, penjara tersebut akan digantikan penjara kedua yang memiliki keamanan tinggi.
• Berkat bocornya dokumen-dokumen penting, yang dikenal sebagai Dokumen Palestina, kita memiliki wawasan yang lebih baik mengenai sifat perundingan.
• Kegigihan warga Palestina di Tepi Barat terus berlanjut. Perlawanan rakyat terjadi setiap hari. Namun, dengan sumber daya yang terbatas, perlawanan itu dapat dengan mudah dipadamkan oleh pendudukan Israel.
• Operasi Israel selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama. Perbedaannya terletak pada eskalasi serangan mereka: lebih banyak kekuatan tembakan, lebih banyak korban jiwa, lebih banyak kerusakan tambahan, dan seperti telah diduga, pengepungan dan blokade yang lebih ketat.
• Genosida tidak selalu merupakan kebijakan pemusnahan yang disengaja, tapi juga merupakan kebijakan yang menyebabkan kehancuran perlahan-lahan terhadap kemampuan orang-orang di Jalur Gaza untuk bertahan hidup.
Tentang
Spesifikasi Produk
SKU | NA-260 |
ISBN | 978-623-242-451-7 |
Berat | 500 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 15 Cm / 23 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 348 |
Jenis Cover |
Ulasan Produk
Tidak ada ulasan produk