Sejak dilahirkan, manusia diberikan "kendaraan" yang kita sebut "Self". Hanya dengan self driving, manusia bisa mengembangkan semua potensinya dan mencapai sesuatu yang tak pernah terbayangkan. Sedangkan mentalitas passenger yang ditanam sejak kecil, dan dibiarkan para eksekutif, hanya akan menghasilkan keluhan dan keterbelengguan. Rhenald Kasali telah mengabdikan sebagian hidupnya untuk memimpin transformasi mindset. Buku ini adalah hasil kajian seorang pendidik yang pernah empat kali terlibat dalam panitia seleksi calon pimpinan KPK, calon CEO, dan pimpinan dalam jabatan publik.
Suara Merdeka, Desember 2014
Ada dua karakter lulusan perguruan tinggi yang bertolak belakang, yaitu karakter passenger dan karakter driver.
Indonesia memerlukan manusia berkarakter driver yang kompeten dan berinisiatif. Sayangnya, perguruan tinggi justru mencetak manusia passenger.
Perkembangan dunia saat ini telah menggeser kampus tidak lagi menjadi pusat belajar.
Perguruan Tinggi harus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih belajar di masyarakat, tak terkecuali di luar negeri.
Kompas, November 2014
Masyarakat sering kali memandang keberhasilan hanya dari sisi ekonomi. Dengan dukungan finansial yang memadai, para eksekutif muda bisa memperoleh hampir semua kebutuhan yang mereka inginkan. Sayangnya perilaku mereka tidak mencerminkan golongan masyarakat berkualitas. Anak-anak mereka seolah-olah tak perlu lagi melakukan tugas-tugas kecil. Pekerjaan kecil yang sebenarnya bisa mendidik anak-anak telah diambil alih oleh asisten rumah tangga. Kebiasaan untuk selalu dilayani ini pada akhirnya akan membuat mereka menjadi kurang cekatan dan terbelenggu.
Dengan karakter tersebut, ia akan kesulitan beradaptasi. Mereka akan lebih mudah mengeluh, merasa diperlakukan tidak adil ketika dipaksa berpikir atau menganalisis. “Ketidakmampuan” tersebut bukan karena mereka tidak mengetahui permasalahan yang dihadapinya, melainkan lebih karena mereka tidak berdaya menghadapinya, terlebih jika keluar dari zona nyaman.
Maka keluarga memegang peran penting dalam pembentukan mental individu yang berkualitas. Pembentukan mental itu mencakup ketrampilan-ketrampilan hidup dasar yang membentuk fondasi kepemimpinan seseorang sekaligus fondasi ekonomi satu bangsa.
Majalah Annisa
Penulis ingin membuka pikiran pembaca agar memiliki mental sebagai Driver yang mempunyai hak untuk menentukan arah atau makna memimpin, bukan sekedar bermental Passenger.
Bagaimana caranya, Anda dapat temukan di buku yang sangat inspiratif ini
Swa.co.id
Self Driving
https://swa.co.id/swa/trends/management/rheinald-kasali-self-driving-mengubah-mental-penumpang-menjadi-pengemudi
Suara Ekonomi.com
Buku Self Driving merupakan mahakarya Rhenald Kasali ph.D., yang menghendaki manusia untuk berkarakter, berinisiatif, dan kreatif.
Driver yang diartikan sebagai pengemudi dan Self yang diartikan sebagai diri. Namun, driver dibuku ini maknanya adalah sebuah sikap hidup yang membedakan dirinya dengan passenger. Anda tinggal memilih ingin duduk manis menjadi penumpang di belakang atau mengambil resiko sebagai driver didepan?
Dalam buku ini, Prof. Rhenald Kasali menjelaskan bahwa bangsa yang hebat adalah driver nation.
Driver nation sendiri hanya bisa dihasilkan oleh pribadi-pribadi yang disebut driver, yang menyadari bahwa ia adalah mandataris kehidupan, dan pemimpin-pemimpinnya sadar bahwa ia mendapatkan mandataris dari rakyat untuk melakukan perubahan.
Spesifikasi Produk
SKU |
EXPM-002 |
ISBN |
978-979-433-851-3 |
Berat |
300 Gram |
Dimensi (P/L/T) |
15 Cm / 23 Cm/ 0 Cm |
Halaman |
288 |
Jenis Cover |
|
Ulasan Produk
Tidak ada ulasan produk