Apophis, sang Kekacauan, kembali mengancam. Seluruh dunia akan dibawa ke dalam kegelapan abadi. Carter dan Sadie Kane kini kembali mendapatkan sebuah tugas yang hampir mustahil: membunuh Apophis.

Satu-satunya mantra sihir kuno yang bisa menghentikan Apophis telah hilang ratusan tahun lalu. Kane Bersaudara harus mengandalkan hantu pembunuh yang tak bisa dipercaya untuk menemukan mantra tersebut. Mereka pun harus memilih: menuruti sang hantu atau memikirkan rencana cadangan.

Apa pun pilihan mereka, ada risiko yang harus mereka pertaruhkan: kematian dan akhir dunia.

 

“The Serpent’s Shadow merupakan salah satu karya terbaik Rick Riordan dan penggemarnya akan puas dengan akhir menegangkan dari petualangan Sadie dan Carter Kane yang mengesankan.”

—Benjamin Boche (KidsReads)

 

“Rick menggabungkan adegan laga yang seru, kekuatan sihir, dan adegan kocak dengan balutan romansa, kecemburuan, dan keraguan, yang membuat para pahlawan muda ciptaannya begitu manusiawi.”

—Booklist

 

“Gaya bercerita yang membuat pembaca ketagihan”

—Philip Ardagh (The Guardian)

 

“Lucu dan energik. Sangat membekas, menyentuh dan menyindir”

—The Times

 

“Perpaduan fantastis antara dunia mitos dan modern”

—Eoin Colfer, penulis Artemis Fowl

 

“Pasti akan menjadi sebuah mahakarya”

—Sunday Express

“The Serpent’s Shadow merupakan salah satu karya terbaik Rick Riordan dan penggemarnya akan puas dengan akhir menegangkan dari petualangan Sadie dan Carter Kane yang mengesankan.”

—Benjamin Boche (KidsReads)

 

“Rick menggabungkan adegan laga yang seru, kekuatan sihir, dan adegan kocak dengan balutan romansa, kecemburuan, dan keraguan, yang membuat para pahlawan muda ciptaannya begitu manusiawi.”

—Booklist

Tentang RICK RIORDAN

Resensi

Sekarang, kau akan berpikir bahwa Sadie dan Carter Kane membuat cerita petualangan mereka terasa lebih rumit. Ini karena faktanya mereka adalah keturunan firaun Mesir, kemungkinan berasal dari dewa-dewi Mesir yang sangat kuat, Isis dan Horus. Plus, ada sedikit penyelamatan dunia dari kehancuran total—tidak hanya sekali, tetapi dua kali! Mereka juga mendirikan sekolah untuk penyihir muda lainnya, di mana pesertanya menggunakan nama depan dari berbagai dewa Mesir lainnya, dapat membaca hieroglif, dan memanggil mantra secara instan. Sadie dan Carter mungkin berpikir mereka memiliki nasib terburuk di dunia, tetapi aku curiga mereka menyadari bahwa seseorang harus menghadapi kekuatan jahat di dunia dan apa salahnya jika itu mereka? Cerita menjadi semakin seru begitu Apophis, sang Kekacauan, mulai mendapatkan kekuatan dan mengancam akan mengakhiri dunia. Namun, kali ini, para dewa terlalu lemah untuk menghentikannya sendiri, dan Apophis telah mulai menghilangkan apa pun yang bisa menghalangi jalannya. Satu-satunya kesempatan Sadie dan Carter adalah menangkap kulit Apophis, atau bayangannya, dan mengeksekusinya dari dunia. Ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tentu saja, dan setelah menyaksikan kematian beberapa sekutu penyihir mereka, Sadie dan Carter menyadari bahwa mereka harus memanggil beberapa orang teman untuk membuat rencana mereka berhasil. Teman-teman mereka, bagaimanapun, tidak dalam kondisi terbaik saat ini. Bes, dewa cebol Mesir, kehilangan akal pada petualangan terakhir mereka dan menatap dinding dalam keadaan koma hampir sepanjang hari. Zia, yang ditaksir Carter, telah menghabiskan sebagian besar waktunya menjaga Ra, sang Dewa Matahari, yang mulai menunjukkan beberapa sifatnya yang berbahaya. Ada Walt, yang ditaksir Sadie, yang selalu siap bertualang tetapi telah diganggu kutukan dan tidak punya banyak waktu untuk hidup. Sadie dan Carter sedikit beruntung ketika Setne, hantu penyihir maniak, menawarkan bantuan. Setne mencoba membunuh mereka ke mana pun mereka pergi, tetapi dia juga peluang terbaik yang mereka miliki. Sadie dan Carter memiliki masalah yang lebih besar untuk dihadapi. Bagaimana mereka bisa meminta bantuan sesama penyihir ketika Apophis menghancurkan kelompok mereka secara massal? Bagaimana mereka bisa menangkap bayangan Apophis ketika belum pernah ada yang mencoba sebelumnya? Bagaimana mereka bisa menemukan seorang dewa untuk membantu ketika mereka pada dasarnya tidak berdaya? Yang paling penting, bagaimana mungkin Carter membuat Zia menyukainya, dan bagaimana Sadie bisa memilih antara Walt dan Anubis, sang Dewa Pemakaman? Jangan takut! Semua pertanyaan ini dan lainnya akan dijawab dalam The Serpent’s Shadow, buku terakhir dalam seri Kane Chronicles. The Serpent’s Shadow merupakan salah satu karya terbaik Rick Riordan, dan para penggemar akan puas dengan akhir mendebarkan dari petualangan Sadie dan Carter Kane yang mengesankan ini.   https://www.kidsreads.com/reviews/the-serpents-shadow-the-kane-chronicles-book-3 Diulas oleh Benjamin Boche pada 1 Juni 2012

Spesifikasi Produk

SKU	ND-343
ISBN	978-602-385-414-1
Berat	420 Gram
Dimensi (P/L/T)	0 Cm / 0 Cm/ 0 Cm
Halaman	400
Jenis Cover

Ulasan Produk

Tidak ada ulasan produk