“Tujuh Demigod akan menjawab panggilan, karena badai atau api dunia akan terjungkal.”
Tiga Demigod baru bergabung di Perkemahan Blasteran.
Jason yang tidak bisa mengingat jati dirinya. Piper yang penuh misteri, dan Leo dengan kemampuan mekaniknya yang luar biasa.
Bersama-sama, ketiganya mengemban sebuah misi penyelamatan.
Misi yang juga akan mengungkap sebuah rahasia besar mereka pada masa lalu.
Bergabunglah dengan para Demigod dari Perkemahan Blasteran dan nikmati petualangan serunya!
Jika seri Percy Jackson and The Olympian menceritakan kisah Percy Jackson, putra Dewa Poseidon dan petualangannya menghadapi berbagai masalah bersama teman-temannya dari perkemahan Blasteran—perkemahan khusus untuk demigod—, ser The Heroes of Olympus, terlebih novel pertama dari seri ini fokus ke karakter-karakter baru. Maksudku, untuk karakter-karakter utamanya. Ada tiga karakter utama dalam novel ini: Jason Grace (putra Zeus), Piper McLean (putri Aphrodite) dan Leo (putra Hephaestus). Selain itu, karakter-karakter yang familiar di perkemahan blasteran atau para dewa yang muncul di seri sebelumnya tak akan terlalu bermasalah untuk kalian. Ya, tentunya bagi kalian yang mengikuti setiap karya Rick Riordan sih.
Kisah dari The Lost Hero bermula ketika Jason berada di sebuah bus pariwisata dari sekolah alam liar—sekolah khusus anak-anak yang dianggap bermasalah—menuju ke suatu tempat. Ketika terbangun, pemuda itu tak mengingat apa pun, termasuk dirinya sendiri. Dia tak mengenali orang-orang yang ada dalam bis itu dan entah mengapa juga merasa kalau dia tak seharusnya ada di sana. Namun, Piper dan Leo tak percaya kalau Jason tak ingat apa pun. Mereka mengira Jason sedang bercanda. Bagaimanapun Piper dan Leo adalah teman baiknya di sekolah alam liar. Bahkan, Piper dan Jason sudah berpacaran.
Ketika Jason masih dilanda kebingungan, anggota perjalanan pariwisata itu diserang oleh roh badai—yang disebut ventus—yang tengah menyamar jadi seorang siswa di sekolah alam liar. Dia menyerang Jason, Piper dan Leo. Entah bagaimana caranya, Jason tanpa sadar mengeluarkan koin dari saku dan mengubahnya jadi pedang dan melawan sosok roh badai itu. Mereka pun berhasil selamat meskipun sedikit mengalami luka di sana-sini. Namun, sang satir, pelatih yang seharusnya menjaga mereka dibawa pergi ketika roh badai kabur.
Ketiga pemuda ini pun dijemput oleh Anabeth dan rekannya, Butch, dengan kereta kuda yang bisa terbang dan dibawa ke perkemahan Blasteran.
Mereka diberi tahu kalau mereka adalah para demigod baru, meskipun di usia mereka yang menginjak lima belas tahun, mereka sama sekali belum diakui. Jason, Piper dan Leo pun terkejut dengan kenyataan itu. Namun, sebenarnya, Jason tak terlalu terkejut. Meskipun dia tak ingat apa-apa, banyak hal di luar nalar yang bisa dia ucapkan tanpa sadari. Pengetahuan tentang para dewa dan demigod, tapi Jason banyak menggunakan istilah Romawi untuk menyebutkannya.
Ketika sampai ke perkemahan Blasteran, Leo pun diakui langsung oleh sang ayah, Dewa Hephaestus. Jason dan yang lain pun mulai mengikuti kehidupan di sana. Mereka disambut cukup baik. Namun, diam-diam, masing-masing dari tiga pemuda ini menyimpan rahasia dan masalahnya masing-masing. Jason tentu saja dengan ingatannya yang menghilang entah ke mana, Piper dengan rahasia suara yang memintanya jadi pengkhianat untuk menyelamatkan ayahnya dan Leo dengan bayang-bayang masa lalu kelam dan kekuatan apinya.
Satu per satu rahasia pun terungkap membuat masalah yang mereka hadapi semakin jelas saja. Namun, tentu saja konflik bermunculan dan membahayakan nyawa mereka. Jason dan yang lain pun melakukan perjalanan untuk melepaskan Hera yang ditahan para raksasa. Tentu saja perjalanan mereka tidaklah mudah. Melukai dan nyaris merenggut nyawa masing-masing. Jiwa mereka pun diuji, tergoyahkan atau tidak.
Mengenai cerita keseluruhan dan kelanjutan apakah Jason, Piper dan Leo bisa menghadapi semua masalah, ah, tentu tugas kalianlah untuk menemukannya sendiri. Rahasia-rahasia dalam novel ini begitu luar biasa, intriknya wow. Tapi, yang paling kusuka adalah ketika kepercayaan dan persahabatan benar-benar diuji di sini.
Bagi kalian yang tak terbiasa dengan kisah dewa-dewa, novel satu ini akan menjejali kalian dengan banyak hal tentang mereka. Terlebih untuk kasus seri The Heroes of Olympus, kalian akan dihadapkan dengan dewa-dewa yang sedikit berbeda dengan dewa yang ada di seri Percy Jackson and The Olympian. Jika Percy Jackson berkaitan dengan dewa-dewi dari mitologi Yunani, Jason ternyata terkait dengan dewa-dewi dari mitologi Romawi.
Sebenarnya, dewa-dewinya sama, hanya saja nama dan kepribadian mereka sedikit berbeda. Ya, karena mereka hidup menyesuaikan dengan peradaban yang ada. Misal, dewa petir di mitologi Yunani dinamai Zeus, sementara di mitologi Romawi, dia dipanggil Jupiter. Hal itu juga berlaku untuk beberapa nama dewa lainnya, meskipun tak semua nama mereka berubah. Menurutku sih, kebanyakan nama dewa Romawi menyerupai planet. Kekeke.
Aku suka dengan kisah karangan Rick Riordan ini meskipun jujur baru pertama kali membaca novelnya. Aku sudah melihat dua film Percy Jackson sih, jadi sedikit memiliki gambaran. Ingin baca novelnya tapi mau beli mahal. Sepupuku punya seri lengkapnya sih, tapi aku tak yakin kapan bisa meminjamnya lagi. Dia sedikit posesif soalnya. Hiks hiks. Aku suka gaya penceritaan dan humor yang digunakan. Bahasanya juga enak dinikmati dan gaya dialognya terkesan santai karena ini berkutat tentang kehidupan para demigod yang masih remaja dan muda. Ya, meskipun aku tak terlalu suka gaya dialog ini, lumayan kok. Tidak terlalu informal. Masih bisa kunikmati tanpa masalah. Riset dan pengetahuannya tentang dewa dewi dan semua latar belakang yang dibutuhkan juga kece. Benar-benar keren.
Sumber: https://chathelastcross.wordpress.com/2016/02/29/the-lost-hero-rick-riordan/