Ketersediaan : Tersedia

THE PROPHETIC WISDOM KISAH-KISAH KEARIFAN PARA NABI

Deskripsi Produk

Kepada siapakah kita berlari ketika memerlukan bimbingan? Kepada siapakah kita belajar tatkala dihujam berbagai penderitaan? Agama mengajarkan kita untuk berpaling pada Tuhan, untuk mengambil petunjuk dari kata-kata langit yang mencerahkan. Dan firman dari langit itu bercerita tentang manusia-manusia pilihan. Merekalah para utusan yang mencerap pahit dan manisnya kehidupan. Bila ada…

Baca Selengkapnya...

Rp 89.000

Rp 50.000

Kepada siapakah kita berlari ketika memerlukan bimbingan? Kepada siapakah kita belajar tatkala dihujam berbagai penderitaan? Agama mengajarkan kita untuk berpaling pada Tuhan, untuk mengambil petunjuk dari kata-kata langit yang mencerahkan.

Dan firman dari langit itu bercerita tentang manusia-manusia pilihan. Merekalah para utusan yang mencerap pahit dan manisnya kehidupan. Bila ada buah yang paling ranum, merekalah yang memetiknya. Bila ada duri yang paling tajam, merekalah yang tertusuk karenanya.

Para nabi adalah wasiat Tuhan di muka bumi. Kepada merekalah selayaknya kita berguru. Pada kehidupan yang ditempa dengan goncangan, yang tertahan dalam badai, dan tetap dekat dengan Tuhan pada setiap keadaan.

Sungguh, setelah itu tiada lagi hujjah bagi manusia. Bila kita mengeluh karena derita yang berat, bila kita mengaduh karena ketakutan yang dahsyat, bila kita merintih karena kebingungan dan duka yang pekat, berpalinglah pada teladan para nabi itu.

Di sana akan kita temukan mutiaranya. Di sana cahaya Tuhan takkan berhenti memberikan sinarnya.

 

 

PENGANTAR

Saya berutang kepada setiap orang yang telah mengalirkan nikmat Tuhan sampai pada saya. Di antara mereka, tentu saja, adalah kedua orangtua saya, guru-guru, karib kerabat, dan handai tolan. Terkadang saya berpikir, bagaimana membalas kebaikan mereka itu. Biasanya, orang Islam mengucapkan terima kasih dengan mendoakan: “Jazâkumullâh khairan katsîran” Semoga Allah membalas dengan kebaikan berlipat ganda. Umat Islam menyerahkannya kepada Allah. Biar Tuhan saja yang membalasnya. Saya diajarkan doa lain oleh Bapak saya, warisan dari khazanah keilmuan keluarga Nabi Saw. Bunyinya begini: Juzîtum ‘annî khairan. Singkat saja, tapi artinya panjang, “Semoga Allah memberi saya kemampuan untuk membalas kebaikan yang telah Anda lakukan.” Lebih bermakna. Kita tidak hanya menyerahkannya kepada Tuhan. Kita bermohon agar Allah memberi kita kemampuan untuk membalas budi baik itu. Dengan yang setimpal, atau bahkan jauh lebih baik lagi. Dan terlalu banyak orang yang telah berbuat baik kepada saya. Itulah yang sebetulnya mendorong saya menerbitkan buku. Meskipun banyak menulis, saya belum berani menerbitkannya. Bukan karena Bapak saya (Jalaluddin Rakhmat) seorang penulis produktif, lantas saya minder untuk mempunyai karya. Tetapi lebih karena takzim pada bentuk perkhidmatan yang saya mampu sekarang ini. Saya membantu menerbitkan buku Bapak dengan mentranskrip ceramahnya (yang ribuan), mengedit hasil jadinya, dan memilahnya menjadi buku utuh tersendiri. Di tengah kesibukan Bapak, saya bersyukur mampu sedikit membantu mengkristalkan pemikirannya. Tetapi kemudian, saya berpikir tentang orang-orang yang berbuat baik kepada saya itu. Saya berlomba dengan waktu. Saya khawatir saya tak sempat mengucapkan terima kasih yang tulus kepada mereka. Karena itulah, buku ini (dan insya Allah buku-buku lain setelahnya) diterbitkan. Semata-mata sebagai ungkapan terima kasih saya kepada setiap orang yang dihadirkan Tuhan dalam hidup saya.

Spesifikasi Produk

SKU UA-250
ISBN 978-602-441-221-0
Berat 250 Gram
Dimensi (P/L/T) 16 Cm / 24 Cm/ 0 Cm
Halaman 192
Jenis Cover

Ulasan Produk

Tidak ada ulasan produk