Katanya, tidak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan yang tidak melibatkan perasaan. Seperti Tinkerbell yang selalu berada di sisi Peter Pan,
Kara sudah bersahabat dengan Keano nyaris seumur hidupnya. Kara berharap, dia dan Keano bisa seperti itu selamanya. Namun kemudian, datanglah Dylan, pemuda tampan yang mendekati Kara. Dan Sacha, gadis cantik yang disukai Keano. Dua orang itu, tanpa disadari, mulai membuat persahabatan Kara dan Keano merenggang. Pada akhirnya, Kara bertanya-tanya, apakah selama ini dia benar- benar rela menjadi Tinkerbell bagi Keano, ataukah sebenarnya dia diam-diam berharap menjadi Wendy Darling, gadis yang dicintai Peter Pan?
Katanya, tidak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan yang tidak melibatkan perasaan. Seperti Tinkerbell yang selalu berada di sisi Peter Pan,
Kara sudah bersahabat dengan Keano nyaris seumur hidupnya. Kara berharap, dia dan Keano bisa seperti itu selamanya. Namun kemudian, datanglah Dylan, pemuda tampan yang mendekati Kara. Dan Sacha, gadis cantik yang disukai Keano. Dua orang itu, tanpa disadari, mulai membuat persahabatan Kara dan Keano merenggang. Pada akhirnya, Kara bertanya-tanya, apakah selama ini dia benar- benar rela menjadi Tinkerbell bagi Keano, ataukah sebenarnya dia diam-diam berharap menjadi Wendy Darling, gadis yang dicintai Peter Pan?
“Tinkerbell punya daya tarik lebih dari sekadar novel roman remaja. Gaya penceritaannya santai dan karakternya mudah dicintai. Good job, Kak Equita!”
- Bayu Permana, penulis buku Sheiland
“Persahabatan dan kisah cinta yang tak semudah orang lain pikirkan. Kisahnya menarik hingga susah berpaling saat membacanya dan menerka-nerka bagaimana akhir dari persahabatan ini. Siapkan diri dan hati.”
- Katakokoh, penulis buku Senior
“Cerita ini sukses membuat aku jatuh cinta sama setiap tokohnya, juga alur ceritanya. Intinya: this is an unforgettable and unexpected story.
Bakal bikin kamu baper tingkat nasional!.”
- Asri Aci, penulis buku Melodylan
Pertama-tama, terima kasih kepada Allah Swt., untuk semua rezeki dan anugerah yang diberikan buatku. Terima kasih buat mama, papa, adik, dan keluargaku
atas dukungan dan kasih sayangnya yang sudah bersabar membiarkan aku ndablek di rumah buat menuangkan ideide yang memaksa pengin keluar.
Buat orang-orang yang selalu menjadi my number one support system (Enggak usah disebut, ya, nanti geer) terima kasih untuk semua support-nya, makasih udah mau ikut heboh waktu Tinkerbell akhirnya kelar dan akhirnya terbit. Makasih karena udah mau diajak diskusi dan rela HP-nya di-spam sama curhatanku. Me love you guys soo much! Buat Penerbit Pastel Books, terima kasih karena udah mau menerbitkan dan membantu memperbaiki naskahku yang amburadul ini.
Dan yang terakhir tapi yang paling precious, buat kalian-kalian yang udah setia membaca cerita se-absurd ini di Wattpad, yang rela bersabar menunggu update-an yang sampai setahun lamanya, yang sering kali ngasih ide dan komen-komen lucunya, terima kasih! I literally love you guys to the moon and back! Lots of kisses dariku, mwah!