Daulah Abbasiyah adalah rentang sejarah yang sangat panjang dari sebuah sistem pemerintahan Islam yang berlangsung selama 524 tahun. Daulah ini, dengan segala peristiwa-peristiwa besar yang dilaluinya.
Daulah Abbasiyah yang berpusat di Baghdad ini telah membentangkan sayap kekuasaannya sampai ke Asia Tengah, ke wilayah yang disebut dengan Transoxania (Maa waraa An-Nahr). Daulah ini juga masih tetap eksis, meskipun ada beberapa daulah-daulah lain yang berdiri di wilayah Maghribi dan di wilayah lainnya. Pada masa-masa akhirnya, daulah ini juga bersentuhan dengan Kesultanan Saljuk atau Daulah Bani Saljuk, dengan beragam corak dan pola interaksinya.
Sebagai sebuah pemerintahan dengan rentang waktu yang cukup panjang, Daulah Abbasiyah juga mengalami masa keemasan dan masa kegelapan. Pada masa keemasan, khalifah dari daulah ini begitu besar perannya dalam ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Di Baghdad misalnya, berdiri baitul Hikmah, sebuah perpustakaan yang cukup besar, dengan beragam jenis ilmu pengetahuan yang ada dalam jutaan koleksi buku dan manuskripnya. Belum lagi peninggalan-peninggalan dalam bentuk artefak-artefak sejarah yang memberikan gambaran betapa pada masa lalu daulah ini begitu memiliki pengaruh besar di dunia Islam.
Daulah Abbasiyah runtuh seiring dengan invasi Hullagu Khan, seorang pemimpin bangsa Mongol yang dikenal mempunyai misi menguasi negeri-negeri Muslim. Keruntuhan daulah ini adalah tragedi besar dalam sejarah Islam. Apalagi, Baghdad sebagai mercusuar peradaban Islam pada masa itu, ikut diluluhlantahkan. Selain pemaparan sejarah yang apik, buku ini juga memberikan analisa terkait faktor-faktor yang menyebabkan daulah ini runtuh. Pemaparan tersebut bisa menjadi pelajaran penting bagi umat Islam saat ini.