Penugasan Riza di Nagoya, Jepang, oleh perusahaan penerbangan tempatnya bekerja, membuatnya merasakan bagaimana hidup di negara lain. Tak hanya strategi untuk mengembangkan bisnis, usaha menjalani budaya Jepang yang berbeda dengan budayanya—Indonesia, Jawa, dan muslim—juga menjadi tantangan baginya. “Culture shock” yang ia alami—mulai dari cara orang Jepang menghargai waktu, kebiasaan mereka minum sake, mahalnya harga barang-barang di sana, hingga harakiri yang terjadi pada kolega dekatnya—memberi makna dan ilmu tersendiri bagi hidupnya. Ia percaya, dengan hati yang ikhlas, perbedaan dua budaya itu bisa dijalani tanpa menanggalkan prinsip yang tertanam dalam dirinya sejak kecil.