“Kau … jangan banyak tingkah …!”

Tengkuk Dimitri memanas, sebuah tangan berukuran besar mengelus pundaknya pelan. Tidak pernah Dimitri merasakan takut yang begitu besar. Hawa di lobi sekolah berubah mencekam.

Kamu kurang tidur saja Dimitri dan ini hanya halusinasi. Kalimat itu terus dibisikan Dimitri untuk menghilangkan ketakutan yang dirasakannya. Dimitri tidak menemukan pemilik tangan dingin yang baru saja mengelus pundaknya, tidak ada siapa pun di sana, beberapa menit yang lalu berkali-kali Dimitri meyakini  ada sosok lelaki besar berdiri di belakangnya. Ini hari pertama Dimitri menginjakan kaki di sekolah barunya, namun sudah ada kejadian aneh yang menimpanya. Apakah ini ada hubungannya dengan patung besar yang sedang menatap tajam ke arahnya? Dimitri perlu keberanian yang besar untuk menemukan jawabannya.