Betapa hina diri ini aku rasakan ketika menerima zakat fitrah dari para tetangga dan sanak saudara. Semoga inilah titik nol dalam kehidupanku dan aku akan melangkah maju.
Houtman Z. Arifin belum genap 20 tahun saat itu. Sang bapak berpulang ke rahmatullah dengan meninggalkan utang saat dia baru saja mendapat kerja di Citibank sebagai office boy. Dengan tekad memperbaiki nasib, dia menolak suratan takdir bahwa pegawai OB akan menerima dana pensiun sebagai OB pula. Dengan latar belakang yang hanya lulusan sekolah menengah dan nol pengalaman, Houtman bertekad mempelajari segala seluk-beluk tempatnya bekerja, dunia perbankan.
Sesungguhnya ilmu adalah jalan menuju sukses. Berkat kegigihan dan kerja kerasnya, Houtman yang awalnya serius mempelajari cara mefotokopi kemudian menjelma jadi pejabat Citibank untuk wilayah Asia Pasific. Namun, akhirnya setelah sembilan belas tahun, Houtman mengundurkan diri kala kartu namanya telah tertoreh jabatan Vice President.
Houtman bangkit dari titik nol demi keluarga, kemudian kembali ke nol juga demi keluarga. Sebuah perjalanan tidak hanya tentang mimpi, tetapi juga komitmen dan kebersahajaan.