Satu hari pada 2010, Habibie diundang ke UI untuk berbicara di depan civitas akademika UI. Habibie setuju dan beberapa jam saja ia berbicara telah memukau hadirin. Pada akhir ceramah tanpa sesi tanya jawab itu, tanpa tercantum dalam acara, budayawan Jaya Suprana yang hadir sebagai undangan tiba-tiba mengacungkan tangan.
Ia mohon diberikan waktu satu menit saja untuk berbicara. Waktu yang digunakan Jaya Suprana ternyata lebih satu menit. Ia menutup kata-katanya dengan pujian kepada BJH, “Walaupun Habibie berpostur kecil, namun di seluruh badan BJH otak. Berbeda dengan saya yang walaupun (bertubuh) gempal, tetapi isinya “dengkul†semua.†Mendengar kelakarnya, hadirin pun terbahak-bahak.
Itu baru satu peristiwa sosok Habibie yang mengundang tawa. Apa yang terjadi saat Habibie harus menghadap Marcos di sebuah ruang gelap gulita? Atau saat bertemu dengan Robert McNamara, Presiden Bank Dunia yang berpostur tinggi besar bagai Werkudara? Atau di sebuah meeting di Jepang ketika para petinggi negeri Sakura itu menganggapnya lebih pantas jadi cucu mereka?