Buku Into The Uncut… - Trevor Noah | Mizanstore.com

(0) KERANJANG

Rp 0

Into The Uncut Grass


Rp 75,650
15% Rp 89,000

Deskripsi

#1 NEW YORK TIMES BESTSELLER

“Cepat atau lambat ibumu akan menemukan kita,” kata Walter, menoleh ke arah rumah. “Selalu begitu.”
“Tidak akan! Kali ini kita akan pergi ke tempat yang belum pernah kita datangi,”
kata si bocah. “Kita akan memasuki rimbunan rumput liar!”


 

Demi menghindari peraturan rumah yang menjemukan, si bocah menapaki dunia luar yang asing dan mendebarkan. Ke hutan ajaib, penuh ilalang dan rumput liar! Bersama Walter si beruang tua, dia bertemu dengan beragam makhluk dan pertanyaan, tentang pentingnya sebuah perdebatan—dan yang lebih penting, bagaimana menyelesaikannya.

Trevor Noah, komedian dan penulis buku bestseller, menghadirkan kisah humor dengan imajinasi liar namun hangat dan bermakna. Dengan ilustrasi dan kata-kata cerdik, Trevor menggambarkan keseruan dan keajaiban masa kanak-kanak yang akan terus kita kenang.




 

 

Pengantar Kata

Buku ini diilhami oleh pertentangan pendapat. Khususnya, pertentangan pendapat tanpa akhir antara aku dan ibuku. Ketika aku masih kecil, ibuku dan aku sangat sering menghabiskan waktu dengan berdebat antara kami berdua. Meskipun sangat ingin menghormati kehendaknya, aku selalu punya rencana sendiri di dalam kepalaku yang kecil mungil waktu itu. Kehendaknya dan rencanaku sangat jarang sepaham.

Dia memintaku untuk mengikat tali sepatuku, aku membantah jika tali sepatuku terikat, akan sulit bagiku untuk melepasnya. Dia menyuruhku merapikan kamar, aku bersikukuh mengatakan kamarku lebih terasa nyaman dalam keadaan porak poranda. Ibu memintaku memotong rumput di halaman, dan aku menjawab dengan sederet alasan meyakinkan bahwa halaman dengan rumput tinggi tak terpotong akan tampak lebih indah. Terus-menerus kami berputar dalam tarian perdebatan yang lucu. Dia selalu melontarkan peraturan, dan aku selalu menemukan celah untuk meloloskan diri. Jika ternyata semua celah telah tertutup dan peraturan mau tak mau harus dilaksanakan, aku akan mengubah siasat. Bukannya mendebat, aku akan mencari pintu terbuka ter dekat dan kabur. Nenekku memberiku julukan “Springbok”—kijang Afrika yang sangat lincah dan suka melompat tinggi—bukannya tanpa alasan.

Ini adalah gambar seekor springbok. Mungkin ini satu-satunya gambar yang Anda bisa lihat tentang seekor springbok dalam ke adaan diam, sesuatu yang sangat mustahil.

Ada hal yang sangat menantang di dunia luar rumahku, wilayah liar yang begitu asing hanya beberapa langkah dari pintu depan rumah. Sepanjang hidup, aku paling suka berlari ke luar memasuki wilayah itu, takut sekaligus gembira pada apa yang mungkin akan kutemui. Dan selama hidup pun, aku sadar bahwa sesungguhnya aku hanya berlari memutari sebuah lingkaran. Dari langkah pertamaku yang penuh semangat ke luar rumah dan menjejaki jalan, aku selalu berada dalam suatu perjalanan yang akhirnya membawaku kembali pulang: dengan diriku yang berbeda, mungkin lebih bijaksana, tetapi lebih dari itu aku merasa bahagia kembali berada di bawah atap rumahku lagi, bertemu dengan orang-orang yang paling kucin-tai. Pertentangan dan silang pendapat, dari yang kupelajari, adalah bagian penting dalam hidup—tetapi yang lebih penting lagi bukan-lah soal pertentangan pendapat, melainkan bagaimana kita menan-ganinya. Pertentangan mendorongku untuk berdebat, menemukan sesuatu, kemudian kembali saling mencintai.

Bagaimanapun, ada banyak cara untuk memahami dunia.

_____

Buku ini juga terlahir pada saat-saat senyap masa kecilku, ketika tubuhku diam tetapi pikiran dan daya khayalku melayang dengan indah.

Setiap kali ada yang bertanya kepadaku tentang kenangan terindahku pada masa kecil, aku terpaksa berpikir keras dan lama untuk memisahkan mana kenangan yang sebenarnya dan mana yang imajinasiku. Sebab, puluhan tahun sebelum aku pertama kali masuk ke pesawat udara atau kapal sebagai seorang dewasa, aku telah menjelajahi dunia. Aku telah mendaki puncak gunung-gunung tertinggi di Himalaya dan menyelami lautan terdalam. Aku telah ter bang di punggung griffin, singa-rajawali, terjun ke pertempuran dan melarikan diri dari para raksasa yang ingin membalas dendam karena roti mereka kucuri.

Berimajinasi selalu menjadi salah satu hal yang paling kusenangi. Kita semua bisa berimajinasi, tidak peduli dari mana atau siapa kita. Berimajinasi membuat kita menjelajahi dunia yang belum pernah kita saksikan dan menjalani kehidupan yang tidak pernah kita jalani.

Berimajinasi, sepemahamanku, sangatlah penting untuk memutuskan suatu pertentangan. Ketika menghadapi tantangan yang mustahil diatasi, yang bisa membukakan pintu solusi adalah kemampuan kita membayangkan berbagai macam kemungkinan, bukan hanya menerima yang ada di depan mata atau yang terasa paling mudah. Berimajinasi bisa membuat kita keluar dari sikap yang membelenggu dan menjelajahi ranah kemungkinan baru, untuk menemukan kesepakatan yang tadinya tidak terlihat. Di tengah perdebatan sengit atau diam penuh ketegangan, adalah pemikiran yang mampu berimajinasi yang bisa membayangkan suatu kenyataan agar dua pendapat yang bertentangan bisa bertemu, suatu wilayah di mana keduanya saling mengerti dan saling menghormati, yang tadinya dianggap tidak mungkin ada. Dengan berani memimpikan apa yang mungkin terjadi, alih-alih pasrah pada kenyataan yang ada, kita bisa membuka kemungkinan terciptanya solusi yang kukuh dan tahan lama, dengan menjembatani perbedaan dan membuka jalan baru di tempat yang tadinya tampak mustahil.

Di sinilah pentingnya buku. Kalau imajinasi adalah roketnya, buku adalah bahan bakar roket itu. Buku mendorong dan membantu pikiran menyelidiki apa-apa di luar yang terlihat.

Sebelum aku bisa membaca sendiri, ibuku membacakan buku untukku. Kemudian, ketika aku sudah belajar membaca, aku yang membacakan buku untuknya. Berdua kami berbagi cerita-cerita yang sangat konyol—dan terkadang juga cerita-cerita serius. Kami membicarakan tokoh-tokoh yang kami baca dan dunia-dunia indah yang kami jelajahi. Di dunia kanak-kanakku yang dibatasi oleh per-bedaan, buku adalah tempat ibuku dan aku bertemu tanpa saling menilai, tempat kami menjadi dua penjelajah yang saling berbagi cerita.

______

Ini adalah buku tentang ranah tak dikenal tepat di seberang bayang-bayang rumah dan pelajaran yang kita peroleh di wilayah tak terduga itu. Ini tentang perselisihan pendapat dan perbedaan—tetapi juga tentang bagaimana kita menjembatani jurang perbedaan itu dan menemukan apa yang paling penting, tak peduli kita ini orangtua atau anak-anak, tetangga, kurcaci, ataupun lawan politik. Ini memang picture book, tetapi bukan buku anak-anak. Lebih tepatnya, buku ini untuk anak-anak berbagi dengan orangtua mereka, dan untuk orangtua berbagi dengan anak-anak. Suatu dunia untuk dijelajahi anak-anak dan orangtua saat imajinasi membawa mereka pergi bersama. Dan jika kamu adalah orangtua dan sekaligus anak-anak, atau bukan kedua-duanya, kamu masih bisa membacanya untuk diri sendiri, atau untuk seseorang yang belum kamu kenal, atau untuk seseorang yang kamu sayangi, atau untuk seekor siput yang kebetulan lewat—dan semoga kamu bisa mengingat perjalanan menegangkan memasuki rimbunnya rumput liar, tempat kita semua berada.

Trevor

Spesifikasi

SKU  :  QN-153
ISBN  :  9786024413873
Berat  :  200 gram
Dimensi (P/L/T)  :  15 cm/ 20 cm/ 1 cm
Halaman  :  128
Tahun Terbit  :  2025
Jenis Cover  :  Soft Cover

Ulasan

Belum ada ulasan