Mungkin Derrida benar, bahwa tulisan merupakan nama bagi struktur yang selalu sudah didiami oleh jejak (trace). Jejak itu menandakan ketidakhadiran dari kehadiran (the absence of presence). Artinya, sebagai sebuah jejak, tulisan menandakan bahwa pengarangnya pernah hadir di sana, namun kini kehadirannya sudah tiada, sehingga yang tersisa selalu hanyalah tanda ketidakhadirannya. Ia hadir sebagai yang-tak-hadir.
Tulisan-tulisan dalam buku ini hanyalah jejak dari kehadiran saya. Tanda bahwa saya pernah hadir di sana, namun kini kehadiran itu tertunda, tinggal jejak-nya. Oleh karena itu, Jejak-Jejak Pencarian cukup tepat untuk menjadi nama kumpulan esai ini. Jejak itu bukan untuk diikuti, melainkan hanya sebagai monumen gagasan, tanda ke-pernah-hadir-an.
Jejak itu tak menjanjikan sesuatu yang pasti dan final. Ia hanya bernilai dalam kemungkinan: mungkin benar dan mungkin pula menyesatkan!