Gara-gara alat perekam suaranya tertinggal di rumah Belanda saat melakukan liputan jurnalistik, Rio jadi kebingungan. Meskipun Afif bilang bahwa rumah itu berhantu, tetapi Rio tetap nekat mencari perekam suaranya ke rumah itu. Kali ini, Rio terpaksa bersedia ditemani Keisya, sepupunya yang cerewet.
Tak disangka dan entah mengapa, Rio dan Keisya malah tertangkap dan dikurung di rumah Belanda itu. Selama mereka disekap, hantu-hantu bertopeng mulai memperlihatkan dirinya. Ada apa sebenarnya di sana? Benarkah hantu-hantu itu adalah arwah orang-orang Belanda yang gentayangan? Baca kisah selengkapnya, yuk!
Wylvera Windayana lahir di Medan. Wylvera atau yang akrab disapa Wiwiek ini merupakan alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sumatra Utara, Guru Jurnalistik, dan trainer penulisan. Ia sangat mencintai dunia anak-anak. Dari rasa cinta itu pula ia mengawali kariernya di dunia menulis. Sudah banyak buku bacaan anak karyanya yang diterbitkan oleh beberapa penerbit ternama Tanah Air, termasuk buku-buku anak Islami. Wylvera pernah menyabet juara II Lomba Cerpen Anak oleh Guru pada tahun 2012 yang diselenggarakan majalah Bobo. Selain itu, penerima gelar Ibu Teladan oleh majalah Noor ini juga menulis novel dan buku kompilasi kisah-kisah inspiratif. Untuk mengenalnya lebih jauh, silakan berkunjung di rumah mayanya www.wylvera.com dan www.wylveraleisure.com. Kamu bisa juga berinteraksi dengan penulis di akun Facebook-nya wylvera windayana.
SKU | KJD-05 |
ISBN | 9786022421832 |
Berat | 250 Gram |
Halaman | 132 |
Jenis Cover | Soft Cover |