Novel perdana dari trilogy ini sungguh fenomenal. Buku laris versi San Francisco Chronicle ini memenangi Los Angeles Times Award kategori Debut Fiksi. Karya ini pun terpilih sebagai Best New Voices of the Year oleh Waterstone’s Booksellers. Majalah The Independent bahkan menetapkannya sebagai satu dari 10 Novel Terbaik Musim Semi. Dan, Barnes & Noble memasukkannya pula ke dalam daftar Penemuan Penulis Baru Terbaik.
Kisahnya bertutur ihwal Nouf, putri dari keluarga lokal terpandang, yang raib misterius. Di gurun pasir yang panas di Arab Saudi, sebuah regu pencari dikirim untuk menemukannya. Seorang pemandu wisata gurun, Nayir Syarqi, disewa guna memimpin pencarian. Untuk mengungkap misteri Nouf, Nayir bekerja sama dengan Katya Hijazi, seorang wanita merdeka tunangan saudara Nouf. Dengan segera, dimulailah cerita menegangkan yang menawarkan pengetahuan langka perihal suatu negeri di mana kaum wanita wajib berpenutup muka di ruang publik; dimana kepercayaan kuno, tabu, dan adat-istiadat seringkali berbenturan dengan dunia modern.
Inilah novel detektif yang menyingkap selubung rahasia ihwal negeri kaum pendoa yang puritan dan patriarkis. Ber-setting dunia Arab modern, dengan plot yang cepat, mondar-mandir, dan sangat memikat, Mencari Nouf adalah cerita menegangkan yang memukau.
“Cerita detektif yang memikat, menyeimbangkan antara plot yang cepat dengan prosa yang halus.”
—San Francisco Chronicle
“Debut luar biasa! Sebuah misteri kebudayaan yang sebagian besar masih tersembunyi. Plot thriller yang digali dengan sangat memukau.”
—Entertainment Weekly
“Penulisan yang cerdik, dan memungkinkan pengarangnya untuk mempotret dengan tajam sketsa masyarakat Arab dalam sebuah tenun yang menarik.”
—Minneapolis Star Tribune
“Ferraris menawarkan hal yang menarik dari negeri Arab. Dia telah menulis thriller yang sangat menawan.”
—Clevel and Plain Dealer
“Novel yang mengasyikkan, menyentak budaya Arab, serta mengungkap misteri pembunuhan yang menarik.”
—The Oregonian
“Ferraris menenun dengan indah dan rinci budaya Muslim di dunia Arab, di mana gender merupakan sesuatu yang tabu dan sakral.”
—Washington Post
“Ferraris menulis tentang apa yang orang Arab dan non-Arab sama-sama merasakan.”
—Sarah Weinman, Los Angeles Times