Dinar tak pernah kangen dipeluk Ayah. Jangankan kangen, ingat terakhir kapan dipeluk aja nggak. Ayah tuh nggak asyik, galak, sudah gitu juga bau oli karena lebih sayang sama mobil antiknya dibanding sama Dinar. Ayah beda sama ibu yang hangat dan harum kue-kue lezat. Kayaknya ini gara-gara dulu, sebelum pensiun dini, Ayah lebih asyik sama kerjaannya.
Masalahnya sekarang Dinar bohong kalau dia bisa nyetir sama Bianca, Helen dan Nadia. Mereka bertiga senang banget dan langsung merencanakan liburan road trip. Mereka adalah para teman barunya di Jakarta. Jadi penting banget untuk Dinar mengubah kebohongan itu jadi kenyataan.
Sekarang Dinar, mau nggak mau, belajar nyetir sama Ayah. Sudah gitu mendadak ada dua cowok yang masuk ke dalam hidupnya dan pelan-pelan berusaha mengambil alih kemudi hatinya.