Di antara kita ada yang menjalankan syariat Islam sekadar “sami’na wa atha’na†tanpa tahu maksudnya. Mungkin tahu tetapi tidak paham. Fanatik buta tanpa makna. Hal itu ibarat iman tanpa ilmu, yang hanya akan menjadi bumerang; dapat melukai diri dan orang lain. Padahal banyak ayat dan hadis mengajak agar kita menggunakan akal sehat, agar dapat merenung dan mengamalkannya. Jadi, tidak sekadar ikut-ikutan.
Yuk bukahatidanpikiran, lalutampilkansosok Islam yang rahmatbagisemesta.