“Rara memang baik hati dan tidak galak. Aku tidak mengada-ngada,” kataku. “Tetapi mengapa itu semua hanya terjadi padamu dan kepada kami tidak?” sahut Bianca. “Akui saja kalau Rara itu memang gila dan tidak berguna!” “Hentikan ucapan kalian!” Namanya Rara. Gadis penghuni Rumah Sakit Jiwa Dr. Broto itu memang unik. Ia mulai tinggal di rumah sakit milik ayahku itu semenjak umur sebelas tahun. Rara selalu membawa boneka pinokio ke mana pun dan tidak pernah mau melepaskannya. Orang-orang menganggap Rara gila. Tapi tidak denganku. Aku tahu Rara itu berbeda. Ia adalah satu-satunya pasien yang paling dekat denganku, dan aku sudah mengaggapnya sebagai sahabatku sendiri. Suatu hari, boneka pinokio Rara menghilang. Dan dari situlah aku mulai menyadari ada yang tidak beres dengannya....