“Buku ini mengingatkan kita, khususnya para pemimpin, tentang pentingnya
perempuan dalam organisasi. Mereka membawa sudut pandang tersendiri
dan sifat-sifat yang khas ke dalam organisasi. Kehadiran perempuan memperkaya
kemajemukan dalam organisasi dan kepemimpinan. Jika kita ingin menjadi
organisasi kreatif dan tanggap menghadapi tantangan zaman,
mengakomodasi kemajemukan adalah keharusan.”
—Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung
“Setiap sosok dalam buku ini menegaskan bahwa perempuan merupakan partner
profesional yang tak kurang dahsyatnya dibanding laki-laki. Sudah saatnya
perempuan tak lagi ‘meminta maaf’ atas kesuksesan yang dia raih dengan kerja
keras—yang bahkan untuk banyak jabatan profesional justru harus bekerja
jauh lebih keras daripada laki-laki.”
—Najwa Shihab, Jurnalis Televisi
“A woman is like a tea bag.
You can't tell how strong she is until you put her in hot water."
—Eleanor Roosevelt
Kemampuan perempuan memimpin sebagai pengusaha, pemimpin organisasi ataupun pemimpin politik, sudah terbukti baik di Indonesia maupun dunia. Gaya kepemimpinan perempuan yang cenderung partisipatif memberi prioritas tinggi pada pengembangan sumber daya insani, juga kepedulian pada detail membuat gaya kepemimpinan mereka sangat cocok di era inovasi saat ini.
Buku ini menampilkan kisah 10 pemimpin perempuan mengarungi berbagai tantangan dalam karier, menyiasati peran ganda, serta berkontribusi bagi masyarakat luas. Pelajaran berharga dari sharing pengalaman ini sangat relevan bagi para perempuan yang ingin merealisasikan segenap potensinya. Pengalaman mereka juga berguna bagi para pemimpin—laki-laki maupun perempuan—yang ingin membuat organisasinya kondusif bagi kemunculan para pemimpin perempuan. Berbagai studi menunjukkan bahwa organisasi yang jajaran pimpinan puncaknya terdiri dari campuran laki-laki dan perempuan berkinerja lebih baik dibandingkan yang semua pimpinannya seragam.
Betti Alisjahbana, CEO IBM Indonesia 2000-2008 dan pendiri QB Leadership Center, menyarikan pengalaman 10 CEO: Atiek Nur Wahyuni, Intan Abdams Katoppo, Ligwina Poerwo-Hananto, Mira Amahorseya, Mira Lesmana, Nurhayati Subakat, Shinta Dhanuwardoyo, Suzy Hutomo, Tri Rismaharini, dan Yani Panigoro menjadi kiat-kiat praktis memberdayakan perempuan untuk kemajuan keluarga, organisasi, dan masyarakat.