Sebagai Head of Operation and Business Development di Panin Asset Management dan sebagai anggota Kelompok Kerja (POKJA) Literasi Keuangan yang dibentuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saya sering berkeliling ke daerah untuk melakukan sosialisasi dan edukasi dalam berbagai kegiatan baik yang diselenggarakan oleh kantor maupun OJK.
Dari berbagai pengalaman tersebut, saya melihat bahwa sebenarnya ada minat yang besar dari masyarakat untuk berinvestasi, namun mereka belum melakukannya karena tidak mengerti. Tidak jarang sebagian dari mereka terjebak pada investasi bodong sehingga bersikap negatif terhadap segala bentuk investasi.
Jika dibilang tidak ada sama sekali edukasi kepada masyarakat, rasanya juga tidak. Sepengetahuan saya, informasi tentang investasi sudah bisa diperoleh dengan mudah pada media online. Perusahaan investasi, seperti sekuritas dan manajer investasi, dan regulator, seperti OJK dan Bursa Efek Indonesia, cukup sering mengadakan edukasi ke masyarakat.
Meski edukasi sudah sering dilakukan, saya sadar bahwa terkadang bahasa penyampaiannya terlalu sulit dipahami masyarakat awam. Selain itu, kegiatan edukasi tidak bisa hanya sesekali, harus berkesinambungan. Tentunya cara seperti ini sulit dilakukan.