Monsieur Perdu menyebut dirinya apoteker literatur. Dari toko buku apungnya di Sungai Seine, ia meresepkan novel-novel untuk membantu meringankan beban hidup. Sepertinya, satu-satunya orang yang tak mampu ia sembuhkan hanya dirinya sendiri; ia masih dihantui patah hati setelah kekasih hatinya pergi, meninggalkan surat yang tak pernah dibukanya.Akhirnya Perdu tergoda untuk membaca surat tersebut, lalu ia angkat sauh dan berangkat ke Prancis Selatan demi berdamai dengan kehilangannya. Bersama pengarang yang sedang mengalami kebuntuan menulis serta chef Italia yang sedang gundah dirundung cinta, Perdu berlayar sembari membagi-bagikan kebijaksanaannya, membuktikan bahwa buku dapat memulihkan jiwa manusia.