Banyak di antara kita yang sering mendengar istilah “Montessori”. Kemudian ingin menerapkan Montessori, baik di rumah ataupun di sekolah. Tetapi terhambat dengan beberapa material Montessori yang harus dimiliki.
Bermula dari keterbatasan itu, Zahra Zahira membuat lesson plan activity yang terinspirasi dari kurikulum dan filosofi Montessori. Berbekal peralatan sederhana yang mudah ditemukan di sekitar kita, Zahra membagi aktivitas montessori ke dalam 30 tema mingguan.
Di setiap tema terdapat 7 area penting montessori: Islamic Studies, Practical Life, Sensorial, Language, Mathematics dan Art & Craft. Zahra juga meyakini, pengenalan nilai-nilai islami dalam setiap aktivitas montessori, dapat mendekatkan anak-anak pada Allah dan mengenalkan Islam sejak dini.
Dan melalui buku ini, Zahra akan membantu kita untuk dapat menerapkan Montessori baik di rumah ataupun di sekolah.
Selamat bermain-main bersama anak!
Alhamdulillah, Allah berikan kesempatan untuk bisa menulis buku kembali masih berkaitan dengan tema Islamic Montessori. Saat ini banyak orang tua yang sudah mulai menyadari bahwa pentingnya mendidik anak sesuai dengan zamannya. Bukan lagi mendidik seperti zaman dulu kita dididik. Orang tua zaman sekarang mau bersama-sama belajar untuk mendidik anak-anak menjadi generasi yang lebih baik. Orang tua yang up to date terhadap informasi saat ini juga terus mencari tahu metode-metode yang dapat diaplikasikan pada anak-anak, termasuk metode Montessori.
Metode Montessori bermula dari seorang dokter perempuan pertama di Italia bernama Maria Montessori. Pada saat internship di rumah sakit jiwa, Maria Montessori menanyakan mengapa anak-anak kecil berada dalam satu lingkungan yang sama dengan orang dewasa yang sakit jiwa. Ia berinisiatif untuk memisahkan anak-anak tersebut dari orang dewasa. Maria Montessori yakin bahwa anak-anak ini bukanlah anak yang sakit jiwa, melainkan anak hiperatif dan kurang stimulasi dari lingkungannya. Dari sini, Montessori membuat kelas pertamanya bernama Casa de Bambini, Children House, berisi 50-60 anak yang sebagaian besar orang tuanya bekerja menjadi buruh pabrik, sehingga mereka terlantar dan tidak ada yang mengurus. Kemudian, Maria Montessori melakukan observasi dan penelitian untuk memberikan kegiatan bagi anak-anak ini, kegiatan apa yang paling banyak diminati dan yang tidak diminati. Dari sinilah kemudian observasi dan penelitian tersebut membuahkan metode Montessori yang digunakan hingga saat ini, yang terdiri dari 5 area antara lain, practical life, sensorial, language, mathematics dan culture. Setiap masing-masing area memiliki material pembelajaran yang membantu anak-anak untuk memudahkan mereka belajar.
Dari area dan material yang dikembangkan, membawa dampak yang signifikan bagi anak-anak di Casa de Bambini. Anak-anak yang pada awalnya hiperaktif dan sulit berkonsentrasi perlahan dapat mengikuti pembelajaran dan memiliki konsentrasi yang cukup baik. Perubahan perilaku positif dari anak-anak inilah yang menarik perhatian pendidik dari negara-negara tetangga Italia, seperti Jerman, Belanda dan Inggris. Mereka datang dan melakukan observasi apa yang terjadi di Casa de Bambini. Dari sinilah kemudian Maria Montessori membuka teacher training center untuk dapat diplikasikan di berbagai belahan dunia.
Montessori menyatakan bahwa metodenya harus disesuaikan dengan aspek budaya dan muatan lokal yang dimiliki setiap negara. Di buku ini, saya mencari kegiatan yang disesuaikan dengan budaya Indonesia, apa yang sering anak-anak lihat dari lungkungannya. Kemudian, dari kelima area, saya menambahkan kegiatan pembelajaran studi Islam yang bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai Islam dengan cara yang menyenangkan. Area lain yang saya tambahkan adalah kegiatan art and craft, kegiatan ini merupakan stimulasi motorik halus melalui kegiatan seni yang disesuaikan dengan tema. Tema yang saya rangkum di buku ini, merupakan 30 tema yang sesuai dengan cakupan tema dari diknas pendidikan anak usia dini dan ada tema lain yang saya tambahkan sendiri.
Untuk mengaplikasikan Montessori baik di rumah ataupun di sekolah, idealnya memiliki seluruh material yang sesuai dengan standar dan pedoman metode Montessori. Namun, beberapa orang tua dan sekolah memiliki keterbatasan untuk membeli material Montessori secara lengkap, di sisi lain ingin sekali untuk dapat mengaplikasikan metode Montessori. Oleh karena itu, di buku ini saya di bantu oleh sahabat saya Ms. Helennor Otaza Lasco membuat lesson plan aktivitas yang terinspirasi dari filosofi Montessori. Aktivitas yang disusun di buku ini dapat diusahakan dan dibuat di rumah, sehingga bagi orang tua maupun guru yang tidak dapat membeli keseluruhan material Montessori dapat tetap ber-Montessori di rumah dan di sekolah.
Semoga buku ini dapat menebar manfaat bagi para pendidik generasi kehidupan.
Ms. Zahra Zahira
-----
Islamic Montessori Inspired Activity
Islamic Montessori Inspired Activity merupakan serangkaian kegiatan yang terinspirasi dari kurikulum dan filosofi Montessori. Kegiatan-kegiatan yang disusun di buku ini tidak menyimpang dari prinsip Montessori. Di dalam mengaplikasikan kegiatan juga dimasukkan kegiatan Islam yang dapat mendekatkan anak-anak kepada Allah dan mempelajari agama sejak dini.
Tujuh area penting dalam Islamic Montessori yang dibahas adalah:
1. Islamic Studies
2. Practical Life
3. Sensorial
4. Language
5. Mathematic
6. Culture
7. Art & Craft
Dan 30 tema sesuai dengan K-13 yang akan dijabarkan aktivitasnya adalah:
Tema 1: My Self
Tema 2: My Body
Tema 3: My Senses
Tema 4: My Feeling
Tema 5: Me & My Family
Tema 6: My School
Tema 7: Occupation
Tema 8: Train Station
Tema 9: Bus Terminal
Tema 10: Airport
Tema 11: Harbour
Tema 12: Recreation Park
Tema 13: Plants
Tema 14: Vegetables
Tema 15: Plants
Tema 16: Flowers
Tema 17: Zoo
Tema 18: Pet Animals
Tema 19: Farm Animals
Tema 20: Ocean Animals
Tema 21: Insects
Tema 22: Food & Drinks
Tema 23: Clothes
Tema 24: Hospital
Tema 25: Dental Clinic
Tema 26: My Country
Tema 27: Natural Disaster
Tema 28: Seasons
Tema 29: Earth
Tema 30: Solar System
---
Contoh aktivitas:
Tema: My Self
Islamic Studies: Good Deed Jars
Bahan-bahan:
Nampan, stoples bening, pensil, hati merah muda.
Aplikasi kegiatan:
Ajak anak duduk berdampingan, buka tutup stoples dan katakan, “Sebagai umat Islam, kita diminta Allah SWT. untuk selalu berbuat baik. Apabila kita berbuat baik, akan dicatat oleh malaikat Raqib dan kamu akan mendapatkan pahala. Saat kamu berbuat baik seperti membantu Ibu dan merapikan mainan, akan Ibu tulis di hati ini, ya! Lalu, kita simpan sampai penuh. Kalau sudah penuh, boleh ditukar dengan yang kamu inginkan.”
Perlu diingat:
Saat mengaplikasikan kegiatan, jangan memaksa dan mengancam anak untuk melakukan perbuatan baik sebagai iming-iming imbalan sehingga anak tidak merasa bahwa berbuat baik dan mendapat pahala adalah suatu paksaan. Observasi dalam diam, lalu katakan, “Ibu tadi melihat kamu telah merapikan mainan, alhamdulillah kamu mendapat satu hati hari ini.”
Tema: My Feelings
Culture: Feeling Three-Part Card
Apa saja yang perlu disiapkan?
Nampan, alas kerja, kartu perasaan three-part card.
Aplikasi kegiatan:
Siapkan alas kerja yang cukup untuk meletakkan three-part card. Tumpuk kartu pertama (gambar dan tulisan) dan taruh di alas kerja dari kiri ke kanan. Letakkan kartu kedua (gambar) dan taruh pada kartu pertama yang sesuai. Terakhir, letakkan kartu ketiga (tulisan) untuk menaruhnya di kartu yang sesuai.
Rapikan kembali kartu dua dan tiga, berikan pada anak untuk mencocokkan gambar dan tulisan. Apabila anak belum bisa membaca, tidak apa-apa jika anak melakukan kesalahan saat mencocokkan tulisannya. Lama-kelamaan, ia dapat mencocokkan gambar dan tulisan dengan benar.