Hari gini masih galau friendzone-an? Galau karena status kakak-adikan? Atau galau karena putus nyambung dengan pacar. Duh, enakan nikah aja, deh. Celetukan seperti itu sering terlontar dari generasi muda-mudi sekarang. Walhasil, sebagian dari mereka memilih untuk nikah muda. Alasannya tentu untuk menghindari kemudaratan. Tak sedikit juga memilih untuk menjomblo. Pilihan menjadi jomblo sampai bertemu jodoh yang tepat, seringnya nih, berbanding lurus dengan keinginan untuk segera mencari pasangan hidup.

Nyatanya keinginan yang menggebu untuk mengakhiri masa lajang justru sering menimbulkan kegalauan. Kenapa bisa galau? Karena gejolak di hati dan pikiran masih belum sejalan. Tidak jarang, lho, ada kalimat begini, “Saya ingin segera menikah untuk menyempurnakan agama, tapi ...” Kalimat di atas hanya sekelumit dari sekian banyak kata ‘tapi’ lainnya. Kata ‘tapi’ yang justru mengganjal niat baik untuk menikah. Begitu banyak kata ‘tapi’ yang sering menghantui para pejuang hijrah cinta. Dan dari sekian banyak kata ‘tapi’, ada tujuh ‘tapi’ yang ingin penulis kupas dalam buku ini. Disertai tips-tips untuk memilih pasangan hidup.