Aku terlahir sebagai Uyghur, yang katanya adalah juga bangsa Cina, tapi sukumu memperlakukan kami sebagai kambing. Aku mengubah namaku, jati diriku, penampilanku bahkan tingkah lakuku, supaya sukumu bisa menerimaku sebagai bagian dari kalian. Aku berkhianat pada diriku sendiri, pada orangtuaku, agamaku, dan pada sukuku.
Sebagai minoritas di sebuah negara raksasa, suku Muslim Uyghur hidup dalam bayang-bayang teror yang dilakukan Pemerintah Cina. Alazhi, putri Damullah Musha, pemuka agama di Kashgar, Xinjiang sejak kecil melihat betapa tak adilnya kehidupan yang dialami sukunya. Tekanan dari pemerintah membuat kaum Uyghur apalagi yang perempuan tak bisa berkiprah bebas.
Ingin berkiprah lebih bebas, Alazhi menolak lamaran Mammet Hassan dan lari ke Guang Zhou. Dia menentang perintah sang Ayah yang tak mengizinkan putrinya bekerja di kota lain, mengabaikan kesedihan ibunya. Pilihan Alazhi menimbulkan dendam di hati Yasen, sang adik bungsu yang terpaksa mengorbankan masa depannya demi menjaga orangtua mereka.
Karier dan gemerlap Guang Zhou ternyata tak memuaskan hati Alazhi. Meski kini dia menjelma sebagai gadis modern, jiwanya sebagai gadis Muslim Uyghur tetap tertinggal. Ketika Xinjiang bergolak oleh demonstrasi, Alazhi kian resah, mencemaskan keluarganya. Dia terperangkap antara keinginan untuk kembali bersama keluarganya, atau terus mengejar kariernya. Sanggupkah dia terus menggenggam bara, sementara di kampung, keluarganya tengah bertahan dari pembantaian?
Nuthayla Anwar Shihab, semenjak kecil mencintai sastra. Membaca dan mengarang telah lama dia lakoni. Thela, demikian dia suka disapa, semasa kanak dan remaja juga kerap mengikuti lomba pembacaan puisi dan pernah beberapa kali menjadi Juara Baca Puisi se-DKI Jakarta. Sarjana Jurnalistik ini pernah diliput oleh BBC- London untuk acara Living Islam. Kepenulisannya sekian tahun terpendam kesibukan mengurus rumah tangga dan rutinitas kerja di OK HOME APPLIANCES. Kini, dia mukim di Malaysia, beberapa karyanya pernah menghiasi majalah wanita di negeri jiran itu. Pada 2009, dia menyiarkan buku kumpulan cerpen dan resep, As Tears Dry Out. Alazhi, Perawan Xinjiang adalah novel pertamanya yang terpantik oleh perjalanannya ke negeri Cina.
SKU | QN-13 |
ISBN | 978-602-9225-67-7 |
Berat | 500 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 440 |
Jenis Cover | Soft Cover |