Hujan malam itu lambat dan panjang. Angan dan Pagi saling mematung, terpisah jarak dari kisah mereka yang beku di ujung waktu. Lanskap taman seolah tak ingin menunjukkan diri, lampu merkuri temaram di antara mereka berdua, dikaburkan rintik hujan.
Angan memerhatikan wajah Pagi. Wajah itu, wajah yang pertama kali ia lihat belasan tahun lalu dan membuat matanya nyalang semalaman, wajah yang entah bagaimana diciptakan Tuhan dengan alis yang sempurna, hidung yang sempurna, bibir yang sempurna… Tak pernah bisa pergi dari inti memorinya selama ini.
Angan melangkah mendekat ketika payung miliknya lepas dari genggaman. Kemudian ia menarik ujung payung bening milik Pagi. Angan masih bisa melihat wajah Pagi dari balik payung bening itu, meski titik-titik hujan masa lalu sedikit mengaburkannya. Namun, itu cukup buat Angan… Itu cukup. Sebab ketika ia mengecup payung itu, seolah di kening Pagi, ia tak perlu menjelaskan apa-apa lagi…
Tentang Angan Senja yang tak pernah berhenti menanti Senyum Pagi.
Tentang Penulis:
Fahd Djibran adalah nama pena dari Fahd Pahdepie (lahir di Cianjur, 22 Agustus 1986; umur 29 tahun). Penulis yang dikenal dengan karya-karya kreatifnya serta pemikiran-pemikiran segarnya tentang hal-hal di seputar kehidupan sehari-hari. Beberapa bukunya yang telah diterbitkan antara lain A Cat in My Eyes (2008), Curhat Setan (2009), Yang Galau Yang Meracau: Curhat (Tuan) Setan (2011), dua buah novel Rahim: Sebuah Dongeng Kehidupan dan Menatap Punggung Muhammad (2010), serta sebuah karya kolaborasi bersama Bondan Prakoso & Fade2Black dalam bentuk fiksi-musikal [1][2], Hidup Berawal Dari Mimpi (2011).
Fahd dikenal sebagai penulis kreatif yang memperkenalkan metode creative writhink (menjadi nominator dalam Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Bidang Kreatif Tahun 2009 yang diselenggarakan Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional RI). Di samping itu, ia juga meraih beberapa penghargaan bergengsi dalam bidang penulisan dan pemikiran, antara lain: UNICEF Young Writer Award, DAR!Mizan Unlimited Creativity Award 2006 Sebagai Penulis Terbaik, Juara I MTQ Tingkat Nasional Bidang Karya Tulis Al-Quran, penghargaan Ahmad Wahib Award 2010 dari Yayasan Wakaf Paramadina dan Hivos Foundation, dan lainnya.
Pada tahun 2011, ia mewakili Indonesia dalam program Pertukaran Tokoh Muda Muslim Indonesia-Australia yang diselenggarakan Australia-Indonesia Institute, University of Melbourne, dan Islamic Council of Victoria, Australia. Di samping menulis, Fahd juga ...