Tindakan-tindakan kecil kita di masa lalu telah mengubah banyak di kehidupan kita saat ini. Mungkin kita tidak pernah menyadarinya. Mungkin kita telah melupakannya. Meski kemudian kita kebingungan karena tidak mampu memahami rentetan kejadian sebab dan akibat itu.
Kita sering gagal memahami bahwa apa yang terjadi dalam hidup kita adalah hal-hal terbaik yang bisa kita dapatkan. Kita sering salah memahami maksud-maksud tersembunyi yang Dia hadirkan dalam semua rentetan kejadian hidup yang amat berharga. Dia ingin mengajarkan kita sesuatu. Sesuatu yang sering kita tolak kehadirannya. Sesuatu yang barangkali menjadi doa-doa kita selama ini.
Tapi, kita tidak cukup sabar untuk melewati perjalanan ini, melewati musim-musim yang silih berganti.
Kurniawan Gunadi percaya bahwa karya yang baik adalah karya yang berasal dari hati, juga tumbuh bersama dengan pembacanya. Sejak 2010, saat mulai menulis di blog kurniawangunadi.tumblr.com hingga saat ini. Tulisan-tulisannya menjadi rekam jejak bertumbuhnya seorang remaja yang penuh keresahan hingga mencapai fase bertanggung jawab sebagai suami dan seorang ayah.
Pada tahun 2014, buku pertamanya lahir, yang menandai awal keseriusannya sebagai penulis. Lulusan Desain Produk ITB ini putar haluan dari dunia desain ke dunia kepenulisan. Buku-bukunya diterbitkan secara indie hingga pada tahun 2019, Bentang Pustaka mengajaknya berkolaborasi. Arah Musim, merupakan buku pertamanya yang terbit melalui penerbit mayor. Keempat buku sebelumnya, Hujan Matahari, Lautan Langit, Menentukan Arah, dan Bertumbuh terbit melalui jalur indie.
Kini, ia memilih untuk tinggal di sudut kota Yogyakarta bersama dengan keluarga kecilnya. Bekerja dari rumah sembari menemani tumbuh kembang putrinya.
SKU | BT-584 |
ISBN | 978-602-291-648-2 |
Berat | 220 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 200 |
Jenis Cover | Soft Cover |