Ayesha membenci Khalid Mirza. Pria itu kolot, suka menghakimi, dan berpakaian seperti pria dari abad pertengahan. Seperti kutub yang sama dan tolak-menolak, Ayesha dan Khalid terus berdebat dan membuat kesal satu sama lain.
Namun, di balik semua konfrontasi itu, ada ketertarikan tak terbantahkan, percikan samar yang susah payah berusaha mereka abaikan. Hingga akhirnya Khalid dijodohkan dengan sepupu Ayesha yang cantik.
Untuk pertama kalinya, Ayesha tersadar bahwa dia tidak bisa lagi bersikap pasrah seperti biasa. Sayangnya, ada rahasia mengerikan yang mengintai, mengancam akan menghancurkan segalanya. Benarkah cinta seberharga itu untuk diperjuangkan, sampai-sampai kau harus terluka dan berkorban?
Tentang Uzma Jalaluddin
Uzma Jalaluddin adalah penulis Kanada yang juga mengisi kolom yang membahas budaya dan parenting untuk Toronto Star. Dia juga seorang guru SMA, seperti tokoh utama novelnya, Ayesha.
Uzma sendiri memiliki grup kepenulisan yang disebut Sisterhood of the Pen, yang terdiri dari tiga anggota: Uzma, Ausma, dan S.K. Ali, dan mereka bisa membaca draf awal naskah masing-masing dan saling memberi masukan. Uzma sangat suka membaca dan selalu ingin menulis, tetapi merasa sulit menemukan novel-novel tentang orang-orang sepertinya, jadi dia memutuskan untuk membuat bukunya sendiri. Uzma mulai menulis ketika sedang hamil putranya, Ibrahim. Dia sempat meninggalkan naskahnya dan akhirnya berhasil menyelesaikan novel itu setelah bercerita kepada Ibrahim yang sudah berusia tujuh tahun.
Pada 2017, Uzma menjadi salah seorang perempuan yang diwawancarai Toronto Star mengenai pendapat mereka tentang feminisme dan masa depan.
Hak cipta film Ayesha didapatkan oleh Pascal Pictures, yang sempat memproduksi film Spider-Man: Homecoming dan Spider Man: Far from Home. Hak ini terjual pada Agustus 2018, kurang dari empat bulan setelah novel Ayesha versi UK dan Kanada rilis. Ayesha masuk nominasi Toronto Book Awards, 2019 Kobo Emerging Writer Prize, dan Stephen Leacock Humour Award. Cosmopolitan UK sendiri menyebut Ayesha sebagai “Penceritaan ulang mahakarya Jane Austen, Pride and Prejudice, yang akan membuatmu terpesona, bahkan meski kau belum sempat membaca versi orisinalnya.’
Uzma kini tinggal di Greater Toronto Area bersama suami dan kedua putranya.
Keunggulan Buku
“Novel yang lezat dan menghibur.”
—Kirkus Reviews
“Ada begitu banyak versi penulisan ulang Pride and Prejudice, tetapi sangat sedikit yang dibuat dengan pertimbangan matang dan penuh kreativitas. Salah satunya adalah karya penulis debut yang luar biasa ini.”
—Library Journal Review
“Uzma dengan pintar menggambarkan tekanan sosial yang dihadapi orang-orang keturunan muslim India. Kisah keluarga, komunitas, dan romansa yang amat menghibur.”
—Publishers Weekly Review
“Novel debut yang manis ini adalah bacaan musim panas terbaik: cerdas, bijaksana, romantis, dan sangat memesona.”
—Canadian Living
“Sambutlah penggambaran ulang Darcy sebagai pria muda yang superkonservatif dan Elizabeth Bennet sebagai seorang gadis yang ingin menjadi penyair tetapi merasa frustrasi karena permasalahan keluarganya; dan tinggallah untuk menikmati potret kehidupan yang hangat ala Uzma Jalaluddin dari sudut pandang anak-anak muda muslim berusia dua puluhan di pinggiran Toronto, yang berjuang untuk menghormati warisan budaya asli mereka sembari berjibaku meraih mimpi.”
—The Globe and Mail
“Keriangan yang hiruk pikuk, dilengkapi permasalahan konyol tentang identitas yang tertukar, setumpuk lamaran yang membawa malapetaka, dan pernikahan besar-besaran ala Bollywood.”
—Toronto Life
“Ini adalah buku yang telah lama kutunggu-tunggu sejak aku terobsesi kepada karya-karya Jane Austen. Menyingkirlah Darcy, sekarang giliran Khalid.”
—S.K. Ali, penulis Saint and Misfits
“Uzma Jalaluddin menyalakan pilihan jalan baru yang brilian dengan Ayesha, kisah romansa memikat yang mengambil setting di komunitas muslim, dilengkapi humor dan perasaan yang berlimpah. Kau akan jatuh cinta kepada Ayesha dan Khalid—Elizabeth dan Darcy versi modern.”
—Ausma Zehanat Khan, penulis A Dangerous Crossing
“Bagaimana cara membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik? Bacalah Ayesha karya Uzma Jalaluddin—karya penghormatan kepada Pride and Prejudice ala modern yang membahas pertentangan budaya dari tokoh-tokoh berbeda latar dan agama. Gaya tulisan yang jenaka dan manis adalah hiburan yang menyenangkan bagi mata dan telinga.”
—Elinor Lipman, penulis On Turpentine Lane dan The Inn at Lake Devine
“Bacaan yang sepenuhnya menyenangkan. Debut yang cerdas dan meyakinkan. Layak untuk masuk ke daftar baca semua orang.”
—Pickle Me This
“Kisah romantis dengan hiburan yang cerdas.”
—Postmedia
Ayesha adalah bacaan yang ringan dan menyenangkan dari awal hingga akhir.”
—The Christian Science Monitor
“Uzma membangun narasi yang mencerahkan, yang menggambarkan pengalaman dari begitu banyak muslim dan orang-orang dari Asia Selatan. Cerita ini mengandung tema universal tentang identitas, kelas, dan diskriminasi. Semesta fiksi Ayesha membahas diversitas dan bagaimana komunitas minor ini sering disalahpahami. Sensitivitas dan gairah Uzma mengenai hal-hal ini terlihat jelas pada setiap halamannya.”
—NPR
“Ayesha adalah versi modern dari penggambaran ulang Pride and Prejudice yang tak kusangka akan sangat kubutuhkan. Hangat, jenaka, romantis, dan sangat dekat dengan keseharian. Jujur saja, siapa Darcy? Khalid segalanya bagiku.”
—Alisha Rai, pengarang
“Penceritaan ulang mahakarya Jane Austen, Pride and Prejudice, yang akan membuatmu terpesona, bahkan meski kau belum sempat membaca versi orisinalnya.”
— Cosmopolitan UK
Resensi
Spesifikasi Produk
| SKU | ND-422 |
| ISBN | 978-623-242-005-2 |
| Berat | 420 Gram |
| Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
| Halaman | 468 |
| Jenis Cover | Soft Cover |