Di dalam tubuh Ernest François Eugène Douwes Dekker mengalir darah Belanda, Prancis, Jerman, dan Jawa. Tapi semangatnya lebih menggelora ketimbang penduduk bumiputra. Dia bersama Tjipto Mangoenkoesoemo dan Ki Hadjar Dewantara adalah “Tiga Serangkai”, orang-orang pertama pendiri partai politik di Indonesia: Indische Partij. Sebagai penggerak revolusi, gagasan Ernest melampaui zamannya. Tur propagandanya menginspirasi Tjokroaminoto dalam menghimpun massa. Konsep nasionalismenya mempunyai andil saat Sukarno mendirikan Partai Nasional Indonesia.
Ketika proklamasi kemerdekaan dibacakan, dia justru hidup di pembuangan. Inilah kisah si pemberani yang kelak juga dikenal sebagai Danudirja Setiabudi. Kisah E.F.E. Douwes Dekker adalah salah satu dalam kumpulan kisah para Bapak Bangsa, yang juga mencakup Sukarno, Hatta, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, dan Tjokroaminoto. Diangkat dari edisi khusus Majalah Berita Mingguan Tempo, serial ini mereportase ulang kehidupan para pendiri republik. Mulai dari pergolakan pemikiran, petualangan, ketakutan, hingga kisah cinta dan cerita kamar tidur mereka.