Krisis besar memerlukan energi besar untuk menghadapinya. Memandang dahsyatnya tantangan yang diakibatkan krisis lingkungan di masa ini, tak mengejutkan jika agama kemudian terlibat dan dilibatkan. Dari banyak dimensi krisis itu, pembahasan buku ini terpusat pada salah satu persoalan lingkungan terbesar, yaitu konsumsi dan populasi. Konsumsi berlebihan dan pertambahan penduduk yang tak terkendali adalah dua faktor utama yang membebani daya-dukung bumi secara berlebihan. Sampai kapan bumi mampu menanggungnya?
Buku ini menyajikan pembahasan ilmiah mengenai isu-isu seperti daya-dukung bumi, indikator keberlanjutan (sustainability), dan dampak lingkungan dari gaya hidup berbasis konsumsi. Tak hanya menyajikan perspektif ilmiah yang kuat mengenai dampak populasi dan konsumsi pada daya-dukung bumi, buku ini juga mengajukan pilihan-pilihan etis mengenainya. Bagaimana agama bisa terlibat dalam penanganan masalah lingkungan ini? Sumbangan potensial apa yang bisa diberikan umat beragama? Bagaimana pula nilai-nilai etis dan keagamaan dapat memengaruhi kebijakan (policy) dalam mengubah arah perkembangan masyarakat konsumen saat ini?
Sebagai bagian dari wacana mengenai ilmu dan agama, buku ini juga menyajikan satu dimensi wacana tersebut yang belum banyak dibahas. Inilah sebuah contoh nyata bagaimana ilmu dan agama dapat “diintegrasikan”—bagaimana keduanya bersinergi untuk memecahkan masalah lingkungan, yang sekaligus juga adalah masalah kemanusiaan. Karenanya, buku ini merupakan sumbangan penting yang perlu dicermati peminat kajian agama maupun ilmu lingkungan.
Audrey R. Chapman Direktur Program Dialog Sains, Etika, dan Agama serta Sains Program Hak Asasi Manusia di American Association for the Advacement of Science di Washington, DC.
Rodney L. Petersen Direktur pelaksana pada Boston Theological Institute.
Barbara Smith-Moran, S.O.Sc., Direktur Faith and Science Exchange, Boston Theological Institute.
SKU | UB-17 |
ISBN | 979-433-427-8 |
Berat | 500 Gram |
Halaman | 488 |
Jenis Cover | Soft Cover |