Wahabi atau lebih tepatnya Wahabisme adalah aliran reformasi keagamaan dalam Islam yang dikembangkan pertama kali pada abad ke-18 oleh seorang ulama asal Najd, Arab Saudi, bernama Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1791).

Seiring waktu, kehadiran mazhab ini mendulang kontroversi yang terus terjadi hingga sekarang. Hal ini terjadi karena pengikut Wahabisme dianggap terlalu keras, kaku, hitam-putih dan mudah menyesatkan atau mengkafirkan orang/kelompok lainnya. Misalnya berkaitan dengan amalan-amalan sunah, seperti ziarah kubur, tawasul, tabaruk, istighosah, maulid nabi, dll.

Buku ini adalah karya penting dari ulama penting yang melihat langsung awal-awal kemunculan Wahabisme di kawasan Hijaz (Arab Saudi). Sayid Ahmad bin Zaini Dahlan (1816-1886 M), penulis buku ini, adalah imam sekaligus mufti terakhir kota Mekah dan Madinah ketika kawasan Hijaz masih di bawah kekuasaan Kesultanan Turki Utsmani. Beliau juga keturunan langsung Nabi Muhammad dari jalur Sayidina Hasan sekaligus guru dari banyak ulama nusantara.

Buku ini dapat menjadi kitab rujukan umat Islam Indonesia untuk mendiskusikan kontroversi pemikiran Mazhab Wahabi dalam bingkai akademik dan suasana damai yang bisa saling menghargai perbedaan pemikiran.