Pabrik Willy Wonka yang terkenal akhirnya dibuka untuk umum!
Namun, hanya lima anak beruntung yang diizinkan masuk. Dan, para pemenangnya adalah: Augustus Gloop, si gendut bertubuh raksasa yang doyan makan; Veruca Salt, gadis manja yang bisa mendapatkan apa pun dari orangtuanya hanya dengan satu jentikan jari; Violet Beauregarde, si pengunyah permen karet yang rahangnya terus bergerak tanpa henti; Mike Teavee, si anak pengoleksi pistol-pistolan, berlatih menjadi gangster, dan terobsesi menonton TV; dan terakhir, Charlie Bucket, pahlawan kita, seorang anak yang jujur dan baik hati, berani dan tangguh, dan siap untuk menghadapi hari terliar dalam hidupnya!
Roald Dahl (1916-1990) lahir di Wales dan merupakan anak dari pasangan Norwegia. Dia menghabiskan masa kecilnya di Inggris dan, pada usia 18 tahun, bekerja untuk Shell Oil Company di Afrika. Saat Perang Dunia II meledak, dia bergabung dengan Royal Air Force dan menjadi pilot pesawat tempur. Pada usia 25, dia pindah ke Washington D.C., dan di sanalah dia mulai menulis. Cerpen pertamanya, yang membahas petualangannya saat perang, dibeli oleh The Saturday Evening Post, dan sejak itulah karier menulisnya berkembang.
Setelah mendapat tempat sebagai penulis cerita orang dewasa, Roald Dahl mulai menulis kisah untuk anak-anak pada 1960, saat tinggal di Inggris bersama keluarganya. Kisah pertamanya ditulis sebagai hiburan untuk anak-anaknya sendiri, karena itulah nama-nama mereka selalu muncul di halaman dedikasi hampir pada semua buku Roald Dahl.
Roald Dahl kini dianggap sebagai salah satu pencerita paling dicintai sepanjang masa. Meski dia telah meninggal pada tahun 1990, popularitasnya terus meningkat seiring dengan semakin bertambahnya penggemar novel-novelnya yang fantastis.
Pelajari lebih jauh tentang Roald Dahl di situs web resmi: www.roalddahl.com
Kenalkan, Quentin Blake
“Ilustrator buku-buku anak paling hebat
di dunia masa kini!” —Roald Dahl
Roald Dahl dan Quentin Blake menjadi rekan sempurna dalam menyatukan kata-kata dan ilustrasi, tapi saat Roald mulai menulis, dia bekerja sama dengan banyak illustrator lain. Quentin mulai bekerja dengannya pada tahun 1976 (buku pertama yang ilustrasinya digambar Quentin adalah The Enormous Crocodile, diterbitkan pada tahun 1978), dan sejak saat itu, mereka bekerja sama hingga Roald meninggal. Quentin akhirnya membuat ilustrasi semua buku Roald Dahl, kecuali The Minpins.
Awalnya, Quentin agak gugup karena harus bekerja dengan seorang penulis yang sangat terkenal, tetapi saat mereka berkolaborasi dalam The BFG, mereka menjadi teman dekat. Quentin tidak pernah mengetahui apa-apa tentang sebuah cerita baru hingga manuskripnya datang. “Bersenang-senanglah dengan ini,” Roald biasa berkata—atau, “Kau akan mengalami kesulitan dengan ini.” Quentin akan membuat banyak sketsa kasar untuk dibawa ke Gypsy House, tempat dia akan menunjukkannya kepada Roald dan mengetahui pendapat Roald. Roald Dahl senang buku-bukunya penuh ilustrasi—akhirnya, Quentin menggambar dua kali lebih banyak untuk The BFG dibandingkan sebelumnya.
Buku Roald Dahl favorit Quentin Blake adalah The BFG. Saat dia tidak yakin seperti apa alas kaki si BFG, Roald benar-benar mengirimkan salah satu sandal tuanya melalui pos kepada Quentin—dan itulah yang dia gambar! Quentin Blake lahir pada 16 Desember 1932. Gambar pertamanya diterbitkan saat dia berusia enam belas, dan dia telah menulis
dan menggambar buku-bukunya sendiri, seperti buku-buku Roald Dahl. Selain menjadi ilustrator, selama dua puluh tahun dia mengajar di Royal
College of Art—dia seorang profesor sungguhan! Pada 1999, Quentin Blake terpilih sebagai Children’s Laureate pertama. Pada 2005 dia diberi penghargaan oleh CBE karena pengabdiannya terhadap literatur anak.
Temukan lebih banyak tentangnya di quentinblake.com.
“Kaya humor. Dahl membiarkan imajinasinya melayang bebas.”
—The New York Times
Pondok Menulis Roald Dahl
Roald Dahl menulis buku-bukunya di sebuah pondok dari batu bata, yang dibangun khusus untuknya, di tepi sebuah kebun bunga di Gypsy House. Pondok itu dicat putih dengan pintu depan berwarna kuning.
Pondok menulisnya penuh peralatan: sebuah kursi dengan lubang yang dibuat di sandaran (untuk mencegah tekanan ke tulang punggungnya yang terganggu), sebuah papan alas menulis dengan ketebalan tepat, dimiringkan dengan sudut yang tepat, dan sebuah koper tua penuh kayu bakar untuk sandaran kaki. Kedua kakinya terselip dalam sebuah kantong tidur hijau. Dia juga memasang api elektrik tua yang sudah usang di atas dua kabel paralel untuk langit-langit dan akan menariknya jika jemarinya kedinginan. Roald tidak mengizinkan siapa pun masuk ke dalam pondoknya, jadi tempat itu tidak pernah dibersihkan atau dilap debunya!
Satu-satunya benda di pondok yang dibersihkan secara teratur adalah papan alas menulis, yang Roald Dahl rancang dan buat sendiri. Papan alas menulis itu berlapis beledu hijau dan Roald menggunakan sikat pakaian tua untuk membersihkan potongan-potongan penghapus dari semua lapisannya. Dia hanya menyapunya ke lantai dan di situlah potongan-potongan itu tetap berada!
Isi pondok menulisnya dipindahkan ke Museum dan Pusat Cerita Roald Dahl di Great Missenden High Street pada akhir 2011, sebagai bagian dari proyek konservasi yang sangat rumit, yang memakan waktu hampir enam bulan. Tempat paling pribadi dan kreatif ini—tempat kelahiran cerita-cerita anak Roald Dahl yang hebat—bisa diakses publik untuk pertama kalinya.
Satu Hari Kehidupan Roald Dahl
Roald Dahl memiliki rutinitas harian yang sangat ketat. Dia akan menyantap sarapan di tempat tidur dan membuka surat-suratnya. Pada pukul 10.30 pagi, dia akan berjalan melewati taman menuju pondok menulisnya dan bekerja hingga pu kul 12.00 tepat, dan kembali ke rumah untuk makan siang—biasanya, segelas gin dan tonic, diikuti oleh udang Norwegia dengan mayones dan daun selada. Pada akhir setiap waktu makan, Roald dan keluar ganya menikmati sebatang cokelat yang dipilih dari sebuah kotak plastik merah.
Setelah tidur siang sejenak, dia akan menikmati setermos teh di pondok menulisnya dan bekerja dari pukul empat hingga enam sore. Dia akan kembali ke rumah tepat pukul enam sore, siap untuk makan malam.
Dia selalu menulis dengan pensil dan hanya menggunakan sejenis pensil kuning yang sangat istimewa, dengan karet penghapus di ujungnya. Sebelum mulai menulis, Roald memastikan telah memiliki enam pensil yang telah diruncingkan dalam sebuah stoples di sampingnya. Pensil-pensil itu bertahan dua jam sebelum harus diraut kembali.
Roald sangat pemilih, juga tentang tipe kertas yang digunakan. Dia menulis semua bukunya di atas buku catatan besar Amerika berwarna kuning, yang dikirim untuknya dari New York. Dia menulis dan menulis ulang hingga yakin setiap kata benar. Banyak kertas kuning yang dia buang. Sebulan sekali, saat keranjang sampah besarnya penuh atau luber, dia akan membuat api unggun tepat di luar pondok menulisnya (karena itulah salah satu dinding putih segera bernoda hitam).
Setelah Roald selesai menulis sebuah buku, dia akan memberikan setumpuk kertas kuning penuh tulisan kepada Wendy, sekretarisnya, dan Wendy akan mengubahnya menjadi manuskrip yang terketik rapi, lalu mengirimkannya ke penerbit.[]
SKU | ND-300 |
ISBN | 978-602-385-307-6 |
Berat | 220 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 20 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 248 |
Jenis Cover | Soft Cover |