Apakah Anda?
Jika Anda menjawab iya pada salah satu pertanyaan di atas, bisa jadi Anda sudah mengalami kecanduan gadget.
Untuk itu, Anda perlu melakukan diet atau detoks gadget. Kecanduan gadget yang bisa terjadi pada siapa pun, anak-anak ataupun orang dewasa, bisa memengaruhi kesehatan dan psikologis seseorang.
Temukan cara mendeteksi kecanduan gadget, dampaknya, serta cara mencegah dan mengatasinya dalam buku ini.
“Anak kecanduan gadget menjadi tantangan serius. Sayang sekali tidak semua orangtua mengetahui anaknya terindikasi kecanduan ....”
--Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
“Menjadi jawaban atas tantangan dan kegelisahan masyarakat akan bahaya negatif gadget. Buku ini juga memberikan memberi sumbangsih dalam membentuk anak-anak Indonesia yang berkualitas.”
- Hj. Margareth Aliyatul Maimunah, S.S, M.Si, Komisioner Bidang Pornografi dan Cybercrime Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
“Kita tidak bisa menghindari apalagi mencegah gadget. Yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan teknologi itu, menggunakan manfaatnya saja sebesar-besarnya. Buku ini menguliknya dengan komprehensif.”
“Menjawab kegalauan para orangtua terhadap hilangnya kehangatan keluarga, keceriaan, silaturahmi, dan saat berharga dalam kebersamaan yang seharusnya ada di dalam suatu keluarga.”
“Buku ini tidak hanya melengkapi kelangkaan buku-buku sejenis, tetapi menjadi panduan kesehatan mental dan gaya hidup terkait penggunaan gadget.“
- Peri Farouk, Ketua Gerakan JBDK
“Meski kata smart menempel pada gadget, tetapi ia tidak memiliki hati nurani. Buku ini penting untuk siapa saja, menyadarkan bahwa kehilangan akal sehat lebih berbahaya daripada kehilangan handphone.”
- Mohamad Reza, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat 2019-2023
“Salah satu obat penangkal sebelum dampak yang ditimbulkan dari penggunaan gadget tanpa kontrol benar-benar terjadi. Tidak hanya harus dimiliki oleh orangtua, tetapi juga pendidik dan remaja guna membuka cakrawala pembaca.”
- Beri Hermawati, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jambi, Wakil Ketua Komite Indonesia Pemberantasan Pornografi dan Pornoaksi (KIP3) Jambi, dan Penulis.
Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi (MTP) adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM) pertama yang bergerak di bidang literasi media dan penyadaran bahaya pornografi.
MTP didirikan di Jakarta 26 Juli 2000 dan berbadan hukum dengan akte Notaris No. 3 Tahun 2005. Lembaga ini secara Aktif mendorong lahirnya Undang-Undang Pornografi sejak tahun 2001 dan menjadi tim teknis pemerintah tahun 2006-2008 dalam pembahasan RUU Pornografi hingga disahkan pada tahun 2008 menjadi Undang-Undang No. 44 tahun 2008 tentang Pornografi.
Kini, Perhimpunan MTP aktif sebagai anggota Sub Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi (GTP3) tingkat Pusat sebagai wakil dari masyarakat dan juga melakukan berbagai penyuluhan dan pelatihan mengenai penyadaran bahaya pornografi dan literasi media kepada seluruh lapisan masyarakat.
Program Kegiatan:
NUKILAN
Salah satu ciri khas era Revolusi 4.0 adalah penggunaan gadget yang menjadi sebuah keniscayaan dalam kehidupan sehari-hari. Tak dipungkiri bahwa banyak hal menjadi lebih mudah dengan keberadaan gadget. Maka tak mengherankan juga jika kini banyak orang tanpa pandang usia dan profesi, sangat gandrung dengan gadget.
Sayangnya di masyarakat kita, penggunaan gadget ini masih jauh dari bijak dan cenderung melampaui batas. Akibatnya, gadget yang semula hadir dimaksudkan untuk memberi manfaat dan memudahkan hidup manusia, kini mulai berbalik menjadi sumber dari berbagai masalah. Fenomena yang terakhir ini bahkan sudah semakin banyak diberitakan di sekitar kita, yaitu anak-anak dan remaja yang menjadi korban bullying, kekerasan seksual, dan pornografi online. Penggunaan ponsel yang intens tanpa batasan waktu, mengonsumsi konten apa pun, di mana saja, dan kapan saja, hingga kecanduan gadget adalah beberapa hal yang menjadi latar belakangnya.
Untuk itu, buku kecil ini berupaya mengupas dengan lugas masalah kecanduan gadget, dampak negatifnya, serta kiat mengatasinya dengan diet dan detoks gadget. Termasuk bagaimana peran orangtua dan guru dalam pengendalian gadget di rumah dan di sekolah. Begitu juga hal-hal apa saja yang bisa dilakukan oleh remaja untuk dapat terlibat dalam penyadaran antisipasi kecanduan gadget pada teman-teman sebayanya.
Semoga buku ini dapat memberi pencerahan dan penguatan kepada kita semua untuk lebih arif dan bijak dalam penggunaan gadget. Kita pun dapat tetap memanfaatkan teknologi untuk memudahkan hidup kita, tanpa harus terkena dampak negatifnya.
Jakarta, 7 Januari 2020
Penulis
SKU | ND-443 |
ISBN | 978-623-242-098-4 |
Berat | 200 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 12 Cm / 18 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 104 |
Jenis Cover | Soft Cover |