Aku tahu di mana harus membuang tubuh pacarku yang telah mati. Yang muncul di kepalaku adalah hutan, yang dulu hingga kini jadi sarang begal dan siluman. Kupikir tempat itulah paling tepat, karena tidak bakal ada yang menemukan tubuh pacarku sampai beberapa bulan ke depan. Konon juga, di tempat itu ada begitu banyak siluman yang tidak jarang pergi ke jalan raya di luar area hutan untuk sekadar mencari makan. Aku tidak tahu benar-tidaknya soal itu. Lagi pula, itu cuma mitos. Dan yang diriku percaya hanya fakta bahwa tempat itu begitu terpencil dan ditakuti bahkan oleh warga yang tinggal tidak jauh dari hutan.
*
Cerita horor Ken Hanggara memiliki rasa kekinian, bukan sekadar soal penampakan, suara tawa hantu-hantu, atau bau busuk yang tak jelas asal-usulnya, tetapi lebih dari itu. Horor yang ditulisnya memiliki alasan dan tujuan; bukan hanya untuk menakut-nakuti, tetapi juga menyisakan teror yang membekas di kepala pembaca. Di buku ini juga ada 5 cerpen pemenang audisi naskah Museum Anomali 2, serta cerpen horor karya Edi AH Iyubenu, Yetti A.KA dan Bamby Cahyadi. Sanggupkah Anda bertahan dari teror yang mereka bawa?
SKU | DVP-383 |
ISBN | 9786025783609 |
Berat | 180 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 20 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 196 |
Jenis Cover | Soft Cover |