Buku ERLAN - AINUN NUFUS | Mizanstore
Ketersediaan : Habis

ERLAN

    Deskripsi Singkat

    Lolita penasaran, gimana cara Erlan bisa move on dari Lavina, cinta pertamanya? Cowok itu bisa santai banget melihat Lavina bersama pacarnya. Sedangkan Lolita masih berusaha melupakan pujaan hatinya, Galan. Lolita perlu belajar dari Erlan. Bukannya diajari tip dan trik move on, Erlan malah membantu Lolita untuk mengejar Galan. Kalau memang… Baca Selengkapnya...

    Rp 64.000 Rp 25.000
    -
    +

    Lolita penasaran, gimana cara Erlan bisa move on dari Lavina, cinta pertamanya? Cowok itu bisa santai banget melihat Lavina bersama pacarnya. Sedangkan Lolita masih berusaha melupakan pujaan hatinya, Galan. Lolita perlu belajar dari Erlan.
    Bukannya diajari tip dan trik move on, Erlan malah membantu Lolita untuk mengejar Galan. Kalau memang cinta, kenapa nggak diperjuangkan? Sayangnya, moto Erlan itu menjadi bumerang bagi dirinya. Meski belum sepenuhnya hilang rasa terhadap Lavina, ia merasa ada getar aneh ketika bersama Lolita. Untuk kali ini haruskah Erlan berjuang atau merelakan sekali lagi cintanya seperti dulu?
     

    Tentang AINUN NUFUS

    AINUN NUFUS

    Ainun Nufus. Cewek yang tinggal di Yogyakarta ini aktif menulis di Wattpad dan Sweek. Telah menerbitkan 5 karya, Kali Kedua (2016), Cool Boy (2017), Baby and Me (2017), My Lovely Boss (2018), dan Jarrvis Chavali (2018), Lavina (2019) yang bisa didapatkan di toko buku. Beberapa karya lainnya diterbitkan secara selfpublishing tersedia di Google Play Book.
    Lavina merupakan karya keenamnya yang merupakan bagian dari High School Series yang tayang di akun Wattpad @beliawritingmarathon besutan penerbit Bentang Belia. Lavina telah dibaca lebih dari 3,3 juta kali dan mendapatkan tempat di hati pembacanya. Sedangkan Erlan adalah novel spin off dari Lavina, mengisahkan tentang tokoh Erlan dengan kisah cintanya. Semoga Erlan juga mendapat tempat spesial di hati kamu, ya ^^.
    Akun Medsos:
    Instagram: ainunufus
    Twitter: ainunufus
    Wattpad: ainunufus
    Sweek: ainunufus
    Twitter: ainunufus
    Email: [email protected]

     




    Keunggulan Buku

    Erlan merupakan cerita spin off dari Lavina, salah satu judul di seri High School Series yang telah dibaca lebih dari 8,9juta kali di Wattpad. Cerita yang dituturkan Ainun Nufus ini adalah tentang Erlan, yaitu second lead tokoh di Lavina yang juga memiliki banyak penggemar.
    Erlan juga sudah tayang di Wattpad dan dibaca lebih dari 500 ribu kali. Kisah Erlan dan Lolita, sahabat Lavina ini sangat menggemaskan, ringan, dan nggak kalah manis dari kisah Lavina dan Arsen.

    Tentang High School Series

    Selamat datang di dunia SMA Nusa Cendekia! Kali ini Bentang Belia mengajakmu mengikuti cerita-cerita seru para siswa SMA Nusa Cendekia melalui High School Series. Apa, sih, High School Series?
    Kamu yang ngikutin serinya di akun Wattpad @beliawritingmarathon milik Bentang Belia, pasti udah paham, ya? Bagi yang belum ngintip, silakan deh, main ke sana. Udah lebih dari jutaan kali dibaca, loh! Ada 9 judul cerita di seri ini. Semua cerita berlatar belakang SMA Nusa Cendekia, atau nama bekennya SMA Nuski. Masing-masing judul menggunakan nama tokoh utama. Yuk, kenalan! Ada Barga, Orion, Yasa, Saga. Juga ada Geigi, Iris, Raya, Lavina, Shea. Berarti mereka saling kenal, dong? Hmmm, coba icipin sendiri ya ceritanya, hehehe.
    Hayo, siapa yang nyadar, jika setiap huruf depan dari nama para tokoh utamanya itu dirangkai akan membentuk BOYS dan GIRLS!. Wuih, wajib koleksi, nih!
    Hari-hari Barga, Orion, Yasa, Saga, Geigi, Iris, Raya, Lavina, dan Shea tentunya akan disemarakkan oleh para sahabat dan gebetan. Mereka punya segudang cerita gereget yang akan bikin kamu gemes, senang, sedih, juga haru. Nggak heran karena masing-masing judul ditulis oleh penulis favorit kalian di Wattpad. Siapa aja mereka?
    Barga ditulis oleh Yenny Marissa. Orion ditulis oleh Cinderella Sarif. Yasa ditulis oleh Ega Dyp. Saga ditulis oleh Pit Sansi. Geigi ditulis oleh Sirhayani. Iris ditulis oleh Innayah Putri. Raya ditulis oleh Inge Shafa. Lavina ditulis oleh Ainun Nufus. Shea ditulis oleh Asri Aci.
    Saat ini kamu akan dibuat ketagihan menyimak kisah spin off dari Lavina, yaitu Erlan. Erlan merupakan tokoh second lead di judul Lavina.
    Selamat bersenang-senang!

    Testimoni

     “Pernah ngalamin ditembak cowok yang sebelumnya cinta mati sama sahabat kamu? Baca deh, kisah Erlan dan Lolita. Bikin jadi ikutan galau, gemes, dan geregetan.”
    —Arumi E., penulis novel Listen to My Heartbeat dan We Could be in Love
    “Seperti di novel Lavina, Kak Ai masih berhasil bikin pembaca gemas dengan tulisannya, gaya bercerita yang ringan, kisah yang manis, dan tokoh yang loveable. Erlan jadi salah satu tokoh fiksi remaja yang berhasil bikin aku gemas! Good job, Kak Ai!”
    —Innayah Putri, penulis Iris dan If Only
    Perfect! Cerita Erlan itu keren parah! Buat kamu yang lagi berusaha move on dari doi, wajib banget baca cerita ini! Kamu bakal diajarin caranya move on dengan cara damai sama Erlan. Diajak bertualang bagaimana Erlan dan Lolita yang sama-sama hampir gagal move on ini menjalani hari.”
    —@zairiaa_, pembaca Erlan di Wattpad

    Cuplikan

    Langit senja menemani Erlan Adhyastha, cowok 18 tahun, yang duduk dengan segelas Americano di Starbucks bandara. Dia baru saja pulang dari Australia dan langsung disambut cewek berambut panjang tergerai di hadapannya. Cewek itu bernama Lolita, yang tengah gundah karena kisah cintanya dengan seorang dokter jelas bertepuk sebelah tangan.
    Erlan tersenyum tipis mendengar curhatan Lolita. Untuk kali pertama seorang Lolita Adeeva, yang dia kenal tak pernah punya masalah, bercerita kepadanya. Erlan mengamati setiap gerakan dan ucapan Lolita, bibir tipis berwarna merah jambu itu terus bicara.
    “Jadi gitu, Lan. Masa gue udah mau lulus SMA masih aja belum bisa move on dari Bang Galan. Lo tahu, kan, gue itu anti-menye-menye. Tapi, tiap ketemu Bang Galan di rumah Lavina, gue masih berdebar. Gue mau tahu, dong, kiat lo bisa move on dari Lavina. Karena itu, gue cerita sama lo, cuma sama lo!”
    “Secara, nih, lo bisa gitu tenang, adem ayem berteman sama Lavina, sama Arsen. Padahal, kan, gue tahu lo sayang banget sama Lavina.”
    Lolita menghela napas panjang, menyedot green tea latte-nya setelah menyelesaikan unek-uneknya.
    “Ngomong, dong. Jangan diem-diem aja, Lan. Help me!” seru Lolita seraya menepuk tangan Erlan.
    “Lo mau move on dari hati atau cuma di bibir, Loli?”
    “Maksud lo?”
    “Kalau lo cuma menggebu doang, tapi hati lo nggak ikhlas, gimana mau move on?”
    “Ikhlas beneran. Gue nggak sanggup cinta sendirian terus. Gue mau pakai logika gue. Gue nggak mungkin cerita sama Lavina. Yang ada, dia makin bikin gue nggak bisa move on.”
    “Bang Galan single, kan?”
    “Iya.”
    “Kenapa lo nggak usaha buat deketin? Kenapa pilih move on?”
    “Gue yakin nggak bisa dapetin dia. Secara dia anggep gue anak kecil terus. Jarak gue sama dia jauh. Gue baru kelar UNBK, lulus aja belum, sedangkan dia udah jadi dokter.”
    “Lo pesimistis sebelum mencoba.”
    “Lan, gue bukan pesimistis, tapi tahu diri. Dan, gue minta diajarin buat move on, bukan buat ngejar.”
    Keduanya terdiam. Erlan sendiri tak tahu cara move on. Yang ada, dia merelakan rasanya yang tak bersambut kepada Lavina, cewek yang disukainya sejak kelas X SMA. Segala teori
    untuk move on itu hanyalah teori. Waktu dan cinta baru yang mampu membuat move on itu nyata. Karena, faktanya, sampai sekarang dia belum bisa move on. Dia baru bisa merelakan Lavina hidup bahagia, tapi belum sanggup mengenyahkan cewek itu dari hatinya. Dia tak bisa membuang begitu saja perasaannya kepada Lavina. Omong kosong kalau ada yang bilang move on itu gampang. Buktinya, Erlan masih belum menemukan orang yang dapat membuat hatinya berdebar selain Lavina.
    “Gue nggak tahu, Loli. Kalau butuh teori, lo cukup baca artikel di Internet. Ada banyak. Masalahnya, menurut gue, move on itu nggak bisa selesai cuma dengan teori.”
    “Terus, gue mesti gimana?” Lolita memasang wajah putus asa.
    “Jalani hari lo kayak biasa. Lo punya cita-cita, kan? Fokus aja sama cita-cita lo.”
    “Cita-cita gue mau move on, terus punya pacar superpeka, dan hidup bahagia.”
    “Lo kebanyakan nonton drama Korea kayak Lavina.”
    “Ya, gimana, gue lama-lama ketularan dia. BTW, lo beneran udah move on dari Lavina?”
    “Menurut lo?” tanya balik Erlan.
    “Belum.”
    “Kalau belum, kenapa lo nanya gue cara move on?”
    “Ya juga, ya? Tapi, setidaknya lo bisa santai gitu kalau lagi kumpul. Sedangkan, gue makin ke sini makin nggak bisa mengendalikan diri.” Lolita mengembuskan napas berat. Dia melepaskan topi jingga andalannya, melemparkannya ke samping gelas. Menjadi semakin mendramatisasi keadaan.
    “Masa, sih?” tanya Erlan.
    Lolita mendengkus.
    “Lama, ya, kita nggak ngumpul. Lo jauh, sih, Lan,” seru Lolita.
    “Lama gimana? Jauh gimana? Gue di sini sekarang.”
    “Kenapa lo harus kuliah jauh. Apa itu cara lo buat move on?”
    Erlan tersenyum tipis. Sebenarnya bukan itu alasan utamanya, tapi berada jauh dari Lavina memang membuat dia lebih mudah menata hati kembali.
    “Tuh, kan. Berarti gue jangan ke rumah Lavina lagi. Gue harus jauhin Bang Galan.”
    “Kenapa nggak lo coba buat dapetin Bang Galan? Selama ini lo nggak ada usaha, kan?” tanya Erlan.
    “Mana berani! Gue boleh mimpi, tapi gue sadar diri.”
    “Coba dulu, baru bilang mimpi lo ketinggian. Mau gue bantuin?”
    “Lo mau bantuin gue? Gimana caranya?”
    “Lo ada rencana ke rumah Lavina?”
    “Ada, besok. Lo mau ikut?”
    “Boleh. Besok, lo gue jemput.”
    “Lo udah bilang Lavina kalau lo balik Jakarta?”
    “Belum. Gue emang niat nggak ngasih tahu siapa-siapa dulu. Pas aja gue pulang, lo nelepon. Jadi, lumayanlah ada yang jemput gue.”
    “Gue jadi berasa taksi online.”
    “Lo nggak ikhlas jemput gue?” tanya Erlan.
    “Ikhlas, ikhlas. Lagian, kan, gue mau curhat.”
    “Besok jam berapa? Gue mau mastiin lo punya kesempatan buat dapetin Bang Galan atau nggak.”
    “Gimana caranya?”
    Erlan hanya mengangkat bahu. Dia juga tak tahu pasti apa yang mau dilakukan. Mungkin mengamati sekilas interaksi Galan dengan Lolita biar dia bisa menilai apakah gadis itu punya kesempatan atau tidak. Namun yang pasti, Erlan selalu percaya kesempatan itu ada kalau kita berusaha.
    “Oh, ya, cuma mau kasih tahu aja, sih. Gue nggak jadi kuliah di Aussie.”
    Seriously? Yeah!” seru Lolita dan refleks memeluk Erlan.
    “Ngapain lo meluk gue?”
    Sorry, refleks. Gue seneng aja.”
    “Kenapa lo girang banget?”
    “Iya, ya, kenapa?” Lolita menggaruk kepala, bingung. Dia merasa senang begitu saja.
    “Mungkin lo kangen gue tinggal dua minggu kemarin.”
    “Kepedean!” Lolita menjulurkan lidahnya.
     

    Resensi

    Spesifikasi Produk

    SKU BE-122
    ISBN 978-602-430-509-3
    Berat 220 Gram
    Dimensi (P/L/T) 15 Cm / 21 Cm/ 0 Cm
    Halaman 236
    Jenis Cover Soft Cover

    Produk AINUN NUFUS

















    Produk Rekomendasi