Metode Montessori telah merevolusi pendidikan selama lebih dari satu abad. Berbagai aktivitas dan material yang dikembangkan Maria Montessori sesuai tumbuh kembang anak masih relevan hingga sekarang. Metodenya berhasil membantu anak-anak di seluruh dunia tumbuh menjadi manusia yang utuh, mandiri, dan berkembang sesuai potensi alami.
Akan tetapi, bukankah banyak sekali informasi dan inovasi pendidikan yang ditawarkan hari ini? Mana yang harus diikuti? Memahami filosofi Montessori akan sangat membantu Anda dalam menentukan visi, misi, dan tujuan pendidikan yang berpusat pada anak itu sendiri.
Lakukan revolusi pendidikan untuk anak Anda, baik di rumah maupun di sekolah. Metode Montessori bukan sekadar aktivitas sensoris yang historis, material berbahan kayu yang ikonik, atau penataan ruangan anak yang cantik. Metode ini merupakan jalan hidup untuk mempersiapkan anak menghadapi kehidupan.
Rosalynn Tamara atau akrab disapa Miss Rosa adalah founder dan Academic Directress dari Montessori Haus Asia (MHA). Di MHA, Miss Rosa bekerja merencanakan dan mempersiapkan berbagai program yang sesuai dengan kebutuhan keluarga Indonesia. Miss Rosa mendapat gelar diploma Montessori pada 2007 dan telah menghabiskan hampir 15 tahun terakhir untuk mendalami dan menyebarkan metode Montessori di Indonesia. Dari pengalaman panjang sebagai pengajar dan seorang ibu, Miss Rosa percaya bahwa metode Montessori bukan sekadar metode pendidikan, melainkan juga jalan hidup bagi keluarga bersama anak-anak.
Filosofi Montessori merupakan salah satu buku dari seri Panduan Montessori untuk Orang Tua dan Guru. Buku ini mengupas secara lengkap dan mendalam filosofi Montessori sehingga Anda dapat mengaplikasikan metodenya secara utuh. Anda akan sangat terbantu dalam merancang dan merevolusi pendidikan anak di rumah dan sekolah. Kemampuan Anda dalam mengobservasi tumbuh kembang anak akan semakin tajam sehingga dapat mendampingi anak mencapai potensi optimalnya. Buku ini dicetak full color mencakup 13 bab dengan topik yang dibahas antara lain:
"Filosofi Montessori merupakan bagian yang sangat penting agar metode Montessori dapat diaplikasikan secara utuh. Pemahaman terhadap filosofi Montessori bukan hanya akan membantu memaksimalkan tumbuh kembang anak, namun juga dapat mendorong terciptanya pengasuhan yang damai dan minim stres. Buku Filosofi Montessori karya Ms. Rosalynn Tamara ini saya yakin akan sangat membantu para guru dan akademisi untuk mendalami prinsip-prinsip Montessori. Pada akhirnya, terbitnya buku ini akan menjadi salah satu sumbangsih besar dalam upaya kita membangun dan mengokohkan generasi penerus bangsa."
"Mempelajari filosofi Montessori sangat penting agar dapat mengaplikasikan metodenya secara utuh.”
—Vidya Dwina Paramita, founder Filosofi Montessori Indonesia
Di Montessori Haus Asia, kami memiliki program diploma Montessori yang diikuti oleh para guru, kepala sekolah, pendidik, maupun orang tua dari seluruh Indonesia. Program ini tidak diawali dengan latihan presentasi menggunakan pink tower, golden beads, dan sandpaper letters kepada anak atau tips menata rumah dan ruang kelas ala Montessori. Namun, masa awal program ini dihabiskan berjibaku dengan berbagai literatur metode Montessori. Selama kurang lebih dua bulan tatap muka, para peserta diwajibkan untuk membaca berbagai buku, mengikuti perkuliahan, berdiskusi, membuat paper dan tugas tentang filosofi Montessori.
Langkah ini penting karena dengan mempelajari filosofi Montessori, kita diajak untuk menyelami setiap detail pola pikir, teori, serta observasi Maria Montessori yang menjadi fondasi dari metodenya. Hanya dengan melalui proses ini, peserta akan mampu membangun pemahaman yang koheren dan utuh atas metode Montessori. Tidak hanya itu, memahami filosofi Montessori juga akan membantu kita mengetahui esensi dari metode ini.
Berdasarkan alasan tersebut, saya memutuskan untuk menuliskan buku ini. Saya ingin lebih banyak orang mendapatkan kesempatan untuk membaca buku tentang metode Montessori secara menyeluruh dalam bahasa yang mudah dimengerti. Buku ini harapannya mampu membawa pemahaman kita jauh lebih dalam tentang metode Montessori. Dari yang sebelumnya mungkin cenderung praktis menjadi lebih teoretis. Tentu praktis penting, tetapi memahami sisi teoretis akan membawa kita menjadi lebih rendah hati. Tidak lagi memperdebatkan mainan mana yang lebih Montessori, tetapi kembali fokus pada mengobservasi kebutuhan dan ketertarikananak yang unik serta berbeda satu dengan yang lain. Saya sangat berharap dengan buku ini setiap pembaca dapat menjadikan filosofi Montessori sebagai dasar yang mengantarkan diri kita masing-masing untuk lebih baik lagi dalam melayani anak-anak kita.
Salam sejahtera dan bahagia,Ms. Rosalynn Tamara
Founder & Academic Directress Montessori Haus Asia
PENDIDIKAN YANG BARU
Setelah melakukan observasi dan penelitian selama bertahun-tahun terhadap anak-anak, Maria Montessori merasa bahwa ada kebutuhan yang mendesak atas kehadiran sistem pendidikan baru. Kebutuhan ini menjadi semakin penting karena pada saat itu, sistem pendidikan yang berlaku belum berhasil menciptakan perdamaian dan memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi umat manusia. Rasa-rasanya hingga saat ini kebutuhan tersebut masih belum terpenuhi juga.
Menurut Maria Montessori, hal ini terjadi akibat fokus sistem pendidikan yang salah. Misalnya, jika kita sebagai orang tua merasa bahwa fokus dari sekolah adalah nilai rapor anak yang bagus, kita akan memandang sekolah sebagai tempat untuk anak mengejar nilai. Kita membuat target belajar dan nilai untuk anak, membandingkan nilai mereka dengan anak-anak lain, dan memaksa mereka ikut les. Akibatnya, belajar rasanya seperti penuh paksaan dan tak ada kebahagiaan dalam prosesnya. Kita lupa bahwa selain transfer ilmu dan nilai, anak juga memiliki kebutuhan untuk mengembangkan karakter dan jiwanya. Mereka perlu untuk belajar mandiri, melatih pemahaman, dan belajar mengatur emosi.
Setiap sistem pendidikan anak usia dini sebenarnya memiliki tujuan yang baik. Namun, perubahan zaman memerlukan penyesuaian terus-menerus, Maria Montessori percaya bahwa harus ada sistem pendidikan baru yang fokusnya adalah anak, bukan hal yang lain. Sistem pendidikan baru ini haruslah menjadikan kehidupan dan tumbuh kembang anak sebagai pusatnya, mengerti dan memahami anak, dan difasilitasi dengan baik oleh pemerintah sehingga perubahan yang signifikan dapat dirasakan di semua lapisan masyarakat.
POTENSI ANAK YANG LUAR BIASA
Anak memiliki kehidupan jiwa yang aktif. Melihat anak bayi mungkin kita berpikir bahwa mereka adalah individu yang lemah. Hari-hari mereka dihabiskan dengan menangis, tidur, dan minum air susu. Namun, sebenarnya anak bayi memiliki kehidupan spiritual yang sangat aktif. Maria Montessori dalam bukunya The Secret of Childhood (1936) mengungkapkan bahwa anak setiap hari menyerap semua yang ada di lingkungannya tanpa henti dan tanpa filter. Aktivitas di dalam diri anak ini memang tidak terlihat oleh mata manusia dewasa, tetapi di dalam jiwa mereka sedang terjadi proses yang luar biasa. Dalam diam, mereka berusaha keras menyempurnakan kehidupan jiwanya dalam jangka waktu yang lama dan konsisten.
Potensi ini juga disebut sebagai spiritual embryo atau kemampuan yang dimiliki anak sejak lahir walaupun tidak terlihat. Untuk membuka potensi anak, orang dewasa dapat memberikan bantuan dengan menyiapkan lingkungan yang memadai dan memberikan kebebasan kepada anak. Jika dua hal ini tidak terpenuhi maka anak akan kesulitan untuk lepas dari ketergantungan terhadap manusia dewasa di sekitarnya. Kondisi ini membuat anak sulit membuka potensi mereka yang sesungguhnya. Maria Montessori percaya bahwa anak dikaruniai dua inner aids atau bantuan dari dalam diri yang bekerja membantu untuk membuka potensi anak. Kedua bantuan tersebut adalah absorbent mind atau pikiran penyerap dan sensitive period atau periode-periode sensitif.
METODE MONTESSORI
Metode Montessori dikembangkan dengan kepercayaan bahwa anak manusia terlahir dengan potensi yang besar dan misi yang besar pula untuk membangun diri menjadi manusia dewasa. Metode Montessori adalah sebuah pendekatan dalam mendidik anak yang tujuannya adalah membangun personalitas anak secara keseluruhan melalui aktivitas motorik, sensoris, dan juga intelektual yang berdasarkan pendekatan ilmiah dan observasi. Metode ini percaya bahwa pendidikan seharusnya diberikan guna membangun kepribadian anak secara keseluruhan sehingga mereka mendapatkan pertolongan untuk dapat bertahan dalam kehidupannya.
Metode Montessori dibangun dari penelitian ilmiah dan observasi terus-menerus terhadap anak-anak yang dilakukan oleh Maria Montessori dalam jangka waktu yang panjang. Metode ini berusaha mengajak manusia dewasa agar selalu menghormati anak, mengetahui peran dan posisi kita dalam hubungan kita dengan anak, serta menjadikan anak sebagai fokus dari sistem pendidikan untuk mencapai perdamaian serta masa depan dunia yang lebih baik lagi.
“To help the development of intelligence is to help put images of consciousness in order.”
—Maria Montessori
Dalam bukunya The Absorbent Mind (1967, hlm. 83), Maria Montessori juga mengatakan
“While he is developing, he perfects himself and overcomes every obstacle that he finds in his path. A vital force is active within him, and this guides his efforts towards their goal. It is a force called the ‘horme’." Horme terus hadir dalam kehidupan manusia. Hanya kematian yang mampu menghentikannya. Pada anak-anak, Horme berada jauh di dalam tingkat pikiran bawah sadar. Dorongan yang vital ini bekerja seperti kekuatan yang hadir dalam alam bawah sadar anak untuk terus berkembang dalam kehidupannya.
SKU | BG-733 |
ISBN | 978-602-291-917-9 |
Berat | 340 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 19 Cm / 24 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 100 |
Jenis Cover | Soft Cover |