Islam, sebagai agama, jarang sekali dikaitkan dengan seni dan lebih banyak dikaitkan dengan hukum (syariat). Hal demikian membuat citra Islam tampak begitu maskulin karena menekankan sisi “jalaliyah”. Maka, perlu sekali kita menampilkan sisi “jamaliyah” Islam, dengan menampilkan unsur apresiasinya kepada unsur-unsur keindahan, yang selama ini kurang mendapatkan tempat dalam pembahasan tentang ajaran agama ini.
Buku ini mengulas seni dan estetika Islam dari sudut pandang empat orang filsuf, yaitu Ismail Raji al-Faruqi, Seyyed Hossein Nasr, Muhammad Iqbal, dan Hazrat Inayat Khan. Mereka menunjukkan bahwa Islam memiliki concern yang sangat besar terhadap aspek keindahan. Seni tidak hanya bersifat dekoratif atau instrumental, tetapi juga memiliki landasan kukuh dalam ajaran Islam. Bukankah Tuhan sendiri menyatakan bahwa Dia Maha Indah dan menyukai keindahan?
Buku ini mengisi kelangkaan kajian tentang seni dan estetika dalam Islam.
“Saat menjadi kendaraan bagi kebenaran, keindahan seni tak akan ada habisnya! Buku ini memudahkan kita untuk meresap hikmah dari ragam keindahan itu.”
—Panji Sakti, musisi dan penulis Mungkin Puisi
“Buku ini menghadirkan seni rupa sebagai medium pencerahan batin yang berpijak pada tauhid dan visi hidup islami.”
—Pidi Baiq, penulis dan seniman
“Lewat buku ini, saya semakin percaya bahwa seni bisa menjadi alat yang membuat selangkah lebih dekat dengan kebaikan, pembangkit banyak harapan, dan pelanggeng rasa syukur atas segala kebesaran-Nya.”
—Rachel Amanda, artis
Keunggulan buku Seni Filsafat Islam:
1. Membuka perspektif baru tentang seni sebagai ekspresi spiritualitas dan tauhid. Buku ini memperkenalkan konsep "seni tauhid", yaitu seni yang tidak hanya indah secara visual atau estetik, tetapi juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah.
2. Bahasa yang ringan, lucu, dan akrab. Gaya penulisan Fahruddin Faiz menggabungkan kedalaman filosofis dengan bahasa yang komunikatif dan penuh humor. Ini menjadikan topik yang berat seperti seni dan estetika Islam terasa lebih menyenangkan dan membumi.
3. Merangkul banyak tokoh dan gagasan filosofis Dunia Islam dan modern. Buku ini membahas gagasan seni dari tokoh-tokoh besar seperti Ismail Raji al-Faruqi, Seyyed Hossein Nasr, Muhammad Iqbal, dan Hazrat Inayat Khan. Para pegiat ataupun penikmat seni akan menemukan banyak inspirasi lintas disiplin: mulai dari sufisme, filsafat, hingga kritik terhadap seni modern Barat.
4. Mendorong Kreativitas autentik dan Anti-Imitasi. Dalam semangat anti-pemberhalaan, buku ini menyerukan agar seni Islam menghindari peniruan (imitasi) dan mendorong inovasi. Pesannya sangat jelas: berkesenianlah dengan jiwa, bukan sekadar meniru tren, agar karya seni benar-benar menjadi jalan pembuka menuju makna yang lebih mendalam.
SKU | PKT-2048 |
ISBN | 978-602-441-383-5 |
Berat | 500 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 13 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 312 |
Jenis Cover | Soft Cover |