Satu tahun menjalin cinta dengan Aleeza yang lebih tua lima tahun darinya, membuat Pradipta yang sejak awal belum ada pikiran untuk menikah pun, langsung berubah haluan 180 derajat. Namun siapa sangka, ternyata Aleeza justru belum siap menikah dan meninggalkannya tepat satu bulan menjelang pernikahan mereka.
Satu tahun berlalu, saat Dipta merasa hidupnya sudah kembali tertata dan siap membuka hati untuk perempuan lain, Aleeza kembali hadir. Perempuan itu tiba-tiba melamarnya. “Dipta. Ayo menikah.” “Dasar sinting,” ceplos Dipta saat itu juga. Akankah tekad Dipta yang ingin membuka hati untuk perempuan lain berjalan lancar? Atau justru lamaran Aleeza yang secara tiba-tiba itu, membuat pertahanan hatinya goyah?