Yang terbaik menurut diri, belum tentu terindah menurut Dia.
Yang sempurna adanya, belum tentu menjanjikan kebahagian.

Setiap hati, pernah tergores luka.
Setiapmaaf, pernah tertidur dalam dada.

Untuk sebuah perasaan yang tumbuh begitu dalam, ikhlas melepaskannya sangatlah berat.
Namun, satu hal yang pasti, menit terus berjalan.

Dari masa lalu, diri temukan arah masa depan.
Haikal, seorang anak laki-laki yang tumbuh dalam nilai-nilai Islam, harus memilih antara cinta yang semu atau yang tak lekang oleh waktu.

Bisakah Haikal mengatasi masalah hidupnya?
Atau dia semakin terbenam dalam labirin yang tak berujung?