Dan perdayakanlah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka (QS. Al-Israa:64)

Maksud ayat di atas ialah Allah memberi kesempatan kepada Iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala kemampuan yang ada padanya. Tetapi, segala tipu daya itu tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang benar-benar beriman. Bentuk iblis memang misteri semisteri api yang dijadikan bahan pembentuknya. Karena bisa jadi, api yang menjadi bahan dasar penciptaan iblis berbeda dengan api yang kita lihat saat ini di dunia.

Iblis, kendati ia diciptakan Allah dari api, namun Iblis bukanlah api, atau sebaliknya. Iblis ya Iblis, api ya api. Keduanya berbeda dan buku ini membahas tentang seluk beluk Iblis dan usahanya menyesatkan manusia. Sebelum melakukan pembangkangan, Iblis menjalani hidupnya sebagaimana para malaikat, yakni menyembah dan mematuhi perintah Allah. Konon, Iblis menjalani penyembahan tersebut selama 700 tahun. Lalu, apa nasihat Iblis untuk manusia di zaman modern ini?