"Buku ini merupakan ekspresi-ekspresi dari rasa gelisah, kesedihan, keanehan, sekaligus kekaguman atas kehidupan dunia yang penuh warna. Semua ekspresi itu terkumpul dalam personifi kasi seorang kiai bernama “Kiai Ndas”. Ndas dalam bahasa Jawa adalah berarti kepala, dan kepala adalah simbol kehormatan.
Di kepala tersemat kehormatan jika diletakkan di tempatnya. Di tempat yang paling tinggi di bagian tubuh manusia. Tetapi, jika kehormatan itu ternoda, menisbikan hakikat kemanusiaan, mengambil yang bukan haknya, menipu sahabat sejalan, membiarkan si miskin merana, atau merobek jala kasih yang Tuhan anugerahkan di semesta dunia, perhatikanlah, apakah kepala itu masih layak bertengger di tempat yang tinggi. Atau, sebenarnya kepala itu sedang diinjak oleh kaki sendiri?
Melalui Kiai Ndas, sang penulis ingin membagi kegembiraan kepada orang lain. Sekaligus ingin agar kehidupan kembali menjadi anugerah Tuhan yang indah, yang dapat dinikmati oleh semua ciptaan-Nya.
Tak usah berkerut dahi memikirkan nama “Kiai Ndas”. Apalah arti sebuah nama? Ia hanyalah deretan huruf-huruf abjad. Biarkan saja nama itu menjadi panggilan. Mari kita simak ungkapan Kiai Ndas berikut ini: “Betapapun indah namamu, ketika orang lain memanggilmu dengan penuh amarah, apakah namamu masih indah?
Betapapun bagus namamu, ketika engkau berbuat culas, khianat, zalim, mencuri, korupsi, apakah namamu tetap bagus?” “Endasmu!”"
SKU | GR50-176 |
ISBN | 9786020412504 |
Berat | 229 Gram |
Dimensi (P/L/T) | 14 Cm / 21 Cm/ 0 Cm |
Halaman | 232 |
Jenis Cover | Soft Cover |